Antisipasi Konstipasi Saat Hamil

 

Ibu hamil memang dianugerahi sejuta “hadiah” dalan kehamilannya, dari kabar bahagia ketika melihat dua garis di test pack dan gerakan “ajaib” si janin dalam kandungan, hingga kabar kurang bahagia seperti morning sickness, gangguan tidur, dan susah buang air besar (BAB)! Ya, sulit BAB disebabkan konstipasi banyak dialami ibu hamil.
 
Konstipasi adalah gangguan pencernaan berupa terhambatnya pengeluaran sisa-sisa makanan dalam tubuh. Akibatnya, ibu mengalami kesulitan BAB. Biasanya, feses menjadi keras dan perut terasa nyeri atau mulas. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah sembelit. Dalam kehamilan, konstipasi biasa disebabkan oleh:
 
Meningkatnya hormon progesteron
Hormon progesteron berperan dalam proses relaksasi pada kerja otot halus. Peningkatan hormon itu mengakibatkan gerakan atau mobilitas organ pencernaan menjadi relaks atau lambat. Akibatnya proses pengosongan lambung jadi lebih lama dan waktu transit makanan di lambung meningkat. Selain itu, gerakan peristaltik usus (pijatan di usus, salah satu aktivitas mencerna makanan) juga melambat sehingga daya dorong dan kontraksi usus terhadap sisa-sisa makanan melemah. Alhasil, sisa makanan menumpuk lebih lama di usus dan sulit dikeluarkan.
 
Perut Membesar
Membesarnya perut ibu hamil menimbulkan terkanan rahim pada pembuluh darah balik panggul dan vena cava inferior, yaitu pembuluh darah balik besar di bagian kanan tubuh yang menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah. Penekanan itu semakin memengaruhi sistem kerja usus halus dan usus besar. Itu sebabnya, konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga, tatkala perut semakin besar.
 
Penekanan rektum
Semakin besar perut, juga berdampak lanjutan yaitu rektum (bagian terbawah usus besar) tertekan. Penekanan tersebut membuat jalannya feses menjadi tidak lancar sehingga konstipasi terjadi.
 
Kurang serat
Serat dibutuhkan tubuh untuk sistem pencernaan. Asupan serat memperlancar kerja percernaan dalam mengurai makanan ,sampai mengeluarkan feses dan kotoran. Pada orang normal sekalipun, kekurangan serat bisa mengakibatkan kosntipasi. Terlebih lagi pada ibu hamil yang kondisinya khusus.
 
Mengonsumsi zat besi
Konsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya dari suplemen, ikut andil dalam menyebabkan konstipasi.
 
Tidak berolahraga
Olahraga membuat tubuh sehat dan melancarkan proses metabolisme di dalam tubuh. Berolahraga secara rutin misalnya jalan kaki atau berenang akan merangsang otot-otot perut dan usus, salah satunya, memicu gerakan perilastik usus, sehingga mencegah konstipasi. (ES)

 

 



Artikel Rekomendasi