Duh, Jatuh Pas Hamil

 

Posisi jatuh ibu hamil menentukan dampaknya pada janin. Karenanya, ibu hamil jangan sampai jatuh. Tapi jika ini terjadi, simak yang berikut ini!

Pergeseran titik berat tubuh menyebabkan ibu hamil sering kehilangan keseimbangan tubuhnya. Jadi, tak heran bila ibu hamil cenderung mudah terjatuh. Watch your step, Mom!

Apakah jatuh bisa membahayakan ibu dan janin? Ya. Bagaimana dampaknya terhadap janin, tergantung posisi jatuh sang calon bunda.  

Jatuh telentang: tidak menyebabkan janin Anda berbenturan langsung dengan permukaan tanah. Namun, stres, kaget, atau syok yang Anda alami dapat memicu produksi hormon yang merangsang terjadinya kontraksi. Akibatnya, janin berisiko lahir prematur.
Jatuh tengkurap: lebih berbahaya daripada jatuh telentang. Sebab, yang pertama kali terbentur adalah janin Anda. Jatuh yang langsung mengenai rahim dapat menyebabkan plasenta terlepas (solutio placenta). Bila  kasusnya ringan, janin dapat diselematkan. Namun bila lewat USG terlihat banyak bagian plasenta yang lepas, dokter biasanya akan mengakhiri kehamilan.
Jatuh terduduk: bisa menyebabkan poros tulang belakang ibu mengalami benturan keras. Beban tubuh ibu yang tiba-tiba bertumpu pada tulang belakang dapat menyebabkan hal yang sama seperti bila jatuh telentang. Namun, bila ibu jatuh terduduk pada usia kehamilan lanjut, dapat berisiko kantung ketuban robek, sehingga memicu kelahiran lebih awal.

Apa yang sebaiknya dilakukan setelah terjatuh? Jangan langsung panik! Tenangkan diri Anda dengan tarik napas dalam beberapa kali.

Kapan harus segera ke dokter?
  • Bila jatuh tengkurap, lalu Anda mengalami kontraksi dan nyeri yang hebat, perdarahan hebat, dan perut terasa kencang.
  • Bila jatuh terduduk, lalu Anda mengalami rasa nyeri hebat, terutama pada poros tulang belakang, dan gerakan janin menghilang.
  • Bila Anda mengalami pusing hebat akibat benturan di kepala saat terjatuh.
  • Janin tak bergerak setelah jatuh.

 



Artikel Rekomendasi