13 Zat Berbahaya Saat Hamil

 

Setiap perempuan ingin selalu tampil cantik. Apalagi saat hamil. Meski tak harus se-kinclong artis, tapi Bunda tentunya tak ingin memiliki wajah kusam dan tak enak dipandang, bukan?

Merawat kulit saat hamil tidak bisa sembarangan seperti sebelum Bunda berbadan dua. Ada zat-zat yang terkandung pada kosmetik yang Bunda harus hindari. Karena itu, penting untuk mengecek ingredients pada kemasan kosmetik.

Berikut daftar 13 zat berbahaya pada kosmetik yang harus dihindari selama hamil hingga proses menyusui :

1. Aluminum chloride hexahydrate
Ditemukan pada produk-produk yang mengandung antiperspirant, yang berguna untuk mengurangi produksi keringat. Biasanya terdapat pada pewangi ketiak, roll on maupun spray. Penggunaan antiperspirant pada Ibu hamil dapat membahayakan janin.
 
2. Beta hydroxy acids
Nama lainnya salicylic acid, 3-hydroxypropionic acid, trethocanic acid, dan tropic acid. Terdapat pada produk peeling, toner, pelembab wajah, tabir surya, dan cleanser. Penggunaan beta hydroxy acids selama kehamilan juga dapat menyebabkan cacat janin dan pendarahan saat hamil. Untuk membersihkan wajah, gunakan facial wash dengan bahan yang aman.
 
3. Butylated Hydroxytoluene (BHT)
Ditemukan pada krim malam dan produk-produk yang mengandung vitamin E. Hindari penggunaan BHT selama hamil agar tidak membahayakan janin.
 
4. Chemical sunscreens

Pemakaian chemical sunscreens sangat tidak direkomendasikan selama hamil. Sebaiknya, gunakan physical sunscreen yang mengandung bahan mineral aktif, seperti titanium dioksida atau seng oksida, yang terutama bekerja pada lapisan paling atas pada kulit.

5. Diazolidinyl Urea
Beberapa perempuan merasa kurang komplit jika keluar rumah tanpa mengoleskan maskara. Sayangnya, produk maskara mengandung diazolidinyl urea yang berbahaya bagi Bunda saat menjalani kehamilan.

6. Dihydroxyacetone (DHA)
Banyak ditemukan pada produk untuk tanning kulit. Selama 9 bulan kehamilan, sebaiknya Bunda tunda dulu untuk menggelapkan kulit.
 
7. Diethanolamine (DEA)
Ditemukan pada produk yang menghasilkan busa dan bertekstur halus. Nama lainnya yaitu diethanolamine, lauramide, cocamide, atau oleamide.
 
8. Formaldehyde
Bagi Bunda yang biasa meluruskan rambut di salon kecantikan, perlu mewaspadai Formalydehyde. Zat ini biasa digunakan untuk zat pengawet produk-produk kecantikan, sabun, losion dan cat kuku. Formalydehyde bersifat karsinogenik.

9. Petroleum Jelly
Terdapat pada produk untuk menghilangkan strech-mark pada kulit. Nama lainnya yaitu mineral oil atau parafin oil. Perbanyak air minum dan gunakan bahan-bahan tradisional yang aman agar kulit terhindar dari strech-mark.
 
10. Paraben
Nama lainnya yaitu methylparaben, ethylparaben, propylparaben, butylparaben, atau isobutylparaben. Zat ini pencetus kanker dan dapat mengganggu sistem reproduksi selama hamil.

11. Retinoids
Dikenal juga dengan nama retinoic, retinyl palmitate, retinaldehyde, adapalene, tretinoin, tazarotene, dan isotretinoin. Zat ini masuk katergori C atau baru diuji coba dan diketahui efeknya pada hewan. Retinoids digunakan pada produk penghilang jerawat, pengurang kerutan serta penghalus kulit. Pemakaian pada Ibu hamil menyebabkan cacat janin.

12. Sulphates
Produsen menggunakan sulphates sebagai salah satu bahan untuk pasta gigi, sabun dan sampo. Zat ini dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan cacat lahir.

13. Thioglycolic acid
Nama lainnya acetyl mercaptan, mercaptoacetate, mercaptoacetic acid, dan thiovanic acid. Biasa terdapat pada produk penghilang cat rambut.
Di Eropa, ada peraturan untuk membatasi jumlah pemakaian thioglycolic acid pada produk hingga 5%. Sementara, di Amerika Serikat, diperbolehkan produk-produk yang mengandung thioglycolic acid sebanyak 15,2%.

Maria Soraya Az Zahra

 



Artikel Rekomendasi

post4

Ibu Hamil, Waspadai 3 Hal Ini

Selama hamil, calon ibu tak bisa menghindar dari kewajiban menjaga kesehatan dirinya karena akan berpengaruh pada janin yang dikandung. Agar tetap sehat, sebaiknya mewaspadai tiga hal berikut ... read more