Ibu Hamil Terlalu Banyak Minum Boba, Kecerdasan Anak Bisa Terganggu

 

Bubble milk tea. Foto: Pixabay


Belakangan ini minuman bubble milk tea atau yang lebih dikenal dengan sebutan boba, sedang populer di masyarakat. Teh susu manis yang dipadukan dengan bola-bola tapioka dan berbagai topping itu sangat mudah dijumpai di mal, di kafe, di pinggir jalan, hingga di halaman aplikasi pemesanan makanan online. 

Jika Bunda termasuk penggemar boba atau baru tergoda untuk mencobanya, sebaiknya Bunda ketahui terlebih dahulu takaran nutrisinya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa minuman yang akan Bunda konsumsi tersebut benar-benar aman untuk kesehatan Bunda dan janin.

Dari penelusuran Ayahbunda, boba adalah minuman manis yang mengandung tinggi gula. Takaran gula dalam segelas boba bisa bervariasi tergantung jenis teh atau komposisi cairan dan topping yang digunakan. 

Misalnya, segelas bubble milk tea berukuran 500ml, dapat mengandung gula sebanyak 102,5 gram atau 20,5 sendok teh. Sedangkan pada brown sugar boba milk tea, jumlahnya gulanya bisa mencapai 92,5 gram atau 18,5 sendok teh. Kadar ini baru menghitung gula pada cairan tehnya, dan belum termasuk topping boba, pearl, jeli, dan bahan tambahan lainnya.

Takaran gula tersebut terbilang sangat tinggi, bahkan dua kali lipat dari porsi yang disarankan untuk orang dewasa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, asupan gula yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah tidak melebihi 10 sendok teh (50 gram) dalam sehari. Angka ini berdasarkan kebutuhan kalori rata-rata orang dewasa yaitu 2.000 kalori. 

Dengan demikian, dalam segelas boba saja, Bunda sudah dapat mengonsumsi gula dalam jumlah yang melampaui kebutuhan.

Dampak bagi janin
Sebuah studi menyebutkan, konsumsi gula yang berlebih pada ibu hamil, terkait dengan kecerdasan kognitif yang rendah dan gangguan memori pada anak-anak. Dengan kata lain, anak yang lahir dapat mengalami masalah daya ingat, kemampuan berbicara, hingga sulit memecahkan masalah dalam masa tumbuh kembangnya. 

Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis data lebih dari 1.000 wanita hamil dari tahun 1999 hingga 2002 yang berpartisipasi dalam Project Viva. Publikasinya diterbitkan di laman American Journal of Preventive Medicine pada 19 April 2018. 

Judul jurnal tersebut yang sekaligus menjadi kesimpulan penelitian, memaparkan bahwa ibu hamil dan keturunannya harus membatasi asupan gula demi menjaga kecerdasan kognitif anak.  


Alika Rukhan

 



Artikel Rekomendasi