Kenali Heartburn Saat Hamil Trisemester Kedua

 

Fotosearch


Meena Khan, M.D., peneliti tidur dan profesor di Ohio State University Medical School, Columbus, AS, mengatakan, pada trimester ini ibu hamil sudah bisa tidur lebih nyenyak dibandingkan pada trimester pertama. Namun, tetap saja, Anda mungkin belum bisa tidur pulas seperti bayi.

Mual sudah berkurang pada trimester ini, namun Anda akan mengalami heartburn, rasa panas di dada. Ini terjadi karena makanan di dalam lambung terdesak ke kerongkongan akibat rahim yang semakin besar. Akibatnya, timbul iritasi pada dinding kerongkongan, karena makanan sudah bercampur dengan asam lambung yang bersifat asam. Berbaring di tempat tidur bisa memperparah kondisi ini.

1. Hindari berbaring minimal 4 jam setelah makan. Proses pencernaan memerlukan waktu lebih lama saat kehamilan. Jadi usahakan duduk tegak setelah makan. Ini akan mencegah asam naik.

2. Hindari makanan/minuman yang merangsang produksi asam lambung, seperti makanan yang terlalu pedas dan asam, kopi, serta minuman berkarbonat. Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan kaya kalsium dan magnesium.

3. Jika terserang kram, luruskan kaki dan pijatlah betis untuk melancarkan aliran darah. Lalu, lakukan gerak peregangan pada kaki, termasuk telapak kaki.

4. Usahakan tidak berpikir macam-macam. Pikiran yang tenang bisa membuat tidur Anda nyenyak di malam hari. Ikuti kelas senam hamil untuk membantu relaksasi.

(SAN/SAN)

Baca Juga:
- Hamil, Janin dan Maag
- Kafein Vs Kehamilan
- Relaksasi untuk Ibu Hamil Trimester 2

 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more