Mengenal Gejala Turun Peranakan atau Rahim Turun, Apa Penyebabnya?

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Bunda mungkin pernah mendengar istilah turun peranakan. Biasanya orang tua kita  mengatakan bahwa perempuan terutama jika masih perawan, tidak boleh mengangkat beban berat karena bisa mengakibatkan turun peranakan. Apakah sebenarnya turun peranakan itu?

Dalam dunia medis dikenal kondisi prolaps organ panggul (POP), yaitu turun atau menonjolnya dinding vagina ke dalam liang vagina atau luar vagina yang kemudian diikuti dengan organ-organ pelvik (rahim, kandung kemih, usus, atau rektum) akibat kelemahan struktur penyokong dasar panggul.

Posisi rahim yang normal seharusnya berada tepat di atas vagina, namun posisi tersebut dapat berubah, menurun ke vagina dan hal ini dapat disertai penurunan organ panggul lainnya. Kondisi rahim yang turun, biasa dikenal dengan turun peranakan. Hal ini merupakan bagian dari penurunan organ panggul secara keseluruhan.

Dalam keterangan pers dari RS Pondok Indah 13 November 2020, dr. Astrid Yunita, Sp.OG (K) menerangkan beberapa penyebab atau faktor risiko terjadinya prolaps panggul, antara lain:

 
dr. Astrid Yunita, Sp.OG (K)


- Genetik dan ras, berkaitan dengan kolagen dan elastin yang memengaruhi kualitas jaringan penyokong pelviks
- Riwayat kehamilan dan persalinan, misalnya kehamilan berulang, riwayat kehamilan dan persalinan dengan bayi besar, riwayat persalinan berbantu dengan alat vakum/forceps
- Riwayat pembedahan seperti angkat rahim, operasi prolaps sebelumnya
- Terapi yang mengganggu persarafan pelviks, misal terapi radiasi, trauma akibat kecelakaan
- Obesitas
- Konstipasi
- Pekerjaan atau aktivitas fisik serta kebiasaan angkat berat
- Penyakit paru kronik atau batuk kronik
- Tumor abdomen, tumor rongga pelviks dan penumpukan cairan di rongga perut
- Proses penuaan, menopause, dan status estrogen
- Kebiasaan merokok.

Gejala prolaps organ panggul
Ada beberapa gejala yang membuat seseorang sadar bahwa dia mengalami prolaps organ panggul. Apabila Anda merasakan salah satu gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan uroginekologi. 

- Pada vagina 
Keluhan adanya benjolan di vagina dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga semakin berat terasa pada posisi berdiri. Semakin lama, benjolan akan terasa semakin menonjol terutama setelah adanya aktivitas fisik berat jangka panjang seperti mengangkat benda berat atau berdiri. Gejala pada vagina lainnya yaiut terasa seperti ada yang menggantung/tertarik, tekanan pada panggul hingga rasa pegal pada punggung, rasa tidak nyaman/penuh di vagina, keputihan, keluar darah dari erosi benjolan vagina.

- Gangguan berkemih 
Gejala gangguan berkemih dapat disadari dengan sulit memulai berkemih, berkemih tidak lampias atau tidak tuntas, harus mengedan, keluar urin saat batuk atau tertawa, sulit menahan dorongan berkemih, serta infeksi saluran kemih berulang.

 
Foto ilustrasi (Freepik)


- Gejala buang air besar (BAB)
Benjolan di dalam vagina saat mengedan, BAB tidak  tidak tuntas, sulit BAB dan harus mengedan, perlunya penekanan pada perineum atau vagina posterior untuk membantu BAB.

- Gejala seksual 
Rasa tidak nyaman saat berhubungan seks, nyeri saat berhubungan, menghindari hubungan seksual akibat adanya kepercayaan diri yang menurun.

Apabila Bunda mengalami keluhan-keluhan atau gejala yang menunjukkan prolaps panggul, Anda dapat segera berkonsultasi ke dokter. Semakin dini dan semakin cepat ditangani oleh tenaga medis profesional, semakin besar kesempatan untuk sembuh. 


ALI

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Proses Periksa Dalam Kehamilan

Saat periksa dalam, sebaiknya dalam kondisi santai, otot-otot tubuh akan relaks, yakni mengendur, lunak, dan lentur, sehingga akan teraba dengan mudah. ... read more