Perubahan Vagina Ibu Hamil, Ada Varises hingga Berwarna Kebiruan

 

Perubahan vagina ibu hamil. Foto: Ilustrasi. Pixabay.
Banyak perempuan yang menyadari perubahan tubuhnya saat hamil. Perubahan ini bukan hanya berupa perut yang membesar, tapi juga kulit, payudara, rambut, bahkan organ kewanitaan.

Berikut ini beberapa perubahan pada vagina yang perlu ibu hamil ketahui.

Vagina membengkak
Vagina membengkak wajar terjadi pada ibu hamil. Ini disebabkan oleh faktor hormonal dan meningkatnya aliran darah yang terkait dengan pertumbuhan rahim dan embrio.

Vagina membiru
Saat hamil, vagina dapat terlihat berubah warna menjadi kebiruan atau keunguan. Perubahan ini juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. 

Seperti dikatakan ahli kandungan di Ohio State University, Brett Worly, dikutip dari Parents.com, "Pada awal kehamilan enam minggu, vagina, labia, dan leher rahim Anda dapat berwarna biru atau ungu, karena peningkatan aliran darah."

Baca juga: Infeksi Vagina saat Hamil dapat Membahayakan Janin

Bercak darah atau perdarahan di vagina
Kehamilan membuat siklus menstruasi Anda berhenti sementara. Tapi mungkin Bunda akan mengalami adanya bercak darah. 

Bercak pada trimester pertama disebutkan sebagai gejala yang wajar. Menurut March of Dimes (lembaga riset kesehatan ibu dan bayi), 50 persen calon ibu mengalami perdarahan atau bercak pada kehamilan. 

Bercak darah ini biasanya diakibatkan oleh pembentukan plasenta di dalam rahim. Dalam beberapa kasus, bercak dapat mengindikasikan hal lain, seperti infeksi jamur. Anda tetap harus memberitahu ahli medis jika ini terjadi. 

"Kapan pun ada perdarahan, bahkan jika itu sudah terhenti - Anda harus membiarkan dokter tahu," kata ahli kandungan Mary L. Rosser di Montefiero Medical Center di Bronx, New York. 

Varises vagina
Kaki bukan satu-satunya bagian tubuh yang mengalami varises. Vagina ibu hamil juga bisa. Sekitar 10 persen wanita hamil memiliki varises di vulva (bagian luar vagina), umumnya setelah memasuki bulan kelima kehamilan kedua. Risiko varises juga meningkat dengan jumlah kehamilan. 

"Varises ini terlihat seperti varises biasa, tetapi pada labia dan kadang-kadang pada paha bagian dalam atas," kata Katie Bolt, ahli kandungan di Texas Children's Pavilion for Women. 

Kabar baiknya, varises ini biasanya bisa teratasi dalam waktu enam minggu setelah melahirkan. Anda disarankan untuk mandi air hangat, berolahraga, dan hindari duduk atau berdiri dalam waktu lama untuk menjaga kondisinya tidak semakin parah.

Baca juga: Keputihan saat Hamil Sudah Diobati, Kenapa Masih Terjadi?

Vagina kentut
Tak banyak literatur medis yang menjelaskan topik vagina kentut. Akan tetapi, artikel di Parents.com menyebut ini terjadi karena 'kantong' udara di dalam vagina didorong keluar sehingga menimbulkan sensasi gas. Ahli medis mengatakan ini bukan sesuatu yang buruk.

Vagina gatal
Hormon kehamilan dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur di sekitar vagina. Gejala yang ditimbulkan yaitu keluarnya cairan keabu-abuan atau putih kekuningan disertai rasa gatal yang hebat. 

"Rahim dan vagina mengalami perubahan hormon dalam kehamilan yang menyebabkan peningkatan lendir serviks dan keputihan," kata Katie Bolt. Kondisi ini berubah sepanjang kehamilan dari tebal dan lengket di awal kehamilan, menjadi tipis dan berair menjelang kelahiran.

Vagina beraroma
PH vagina berubah lebih asam saat hamil dan menyebabkan perubahan halus pada bau. Kondisi ini normal dan tak ada yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada sensasi gatal yang berlebihan. 

Baca juga: Perubahan Aneh Tubuh saat Hamil, Apakah Bahaya? 


(Alika Rukhan)

 



Artikel Rekomendasi