Perubahan Vagina Selama Hamil, Bengkak Salah Satunya

 

 
Foto: shutterstock


Vagina, salah satu bagian tubuh yang mengalami perubahan saat hamil. Banyak perubahannya, bengkak hanya salah satunya.

Inilah 7 perubahan vagina yang bisa terjadi selama hamil:

 

1. Warna. Vagina berwarna biru sampai ungu. Perubahan warna ini sebenarnya salah satu tanda bahwa Anda sedang hamil. “Di usia 7 minggu kehamilan, vagina - labia dan serviks sudah berwarna biru - ungu karena tingginya suplai darah ke vagina,” kata Brett Worly, MD, Obgyn di The Ohio State University Wexter Medical Center di Columbus, Ohio. 


2. Vlek. Kehamilan berarti berhenti menstruasi sementara. Tetapi vlek di trimester satu tidak berbahaya. Faktanya sebanyak 50% ibu hamil pernah mengalami vlek saat hamil. Darah itu dihasilkan dari proses tertanamnya embryo pada dinding rahim. Bila vlek disertai rasa sakit atau kram di perut, segera ke dokter.


3. Varises. Betis bukan satu-satunya bagian tubuh yang bisa mengalami varises. Varises juga bisa terjadi di vagina saat hamil. Ini hasil dari kombinasi meningkatnya aliran darah dengan pembesaran uterus dan hormon-hormon kehamilan yang menekan vena di pelvis atau rongga panggul. 

 

Sebanyak 10% kehamilan, varises vagina terjadi pada trimester kedua bulan ke 5. Ini akan berakhir 6 bulan setelah melahirkan. Risiko akan meningkat pada kehamilan selanjutnya. Demikian menurut jurnal Phlebolymphology. Tak perlu menunggu 6 bulan setelah melahirkan, lakukan mandi air hangat, tidur miring ke kiri dan tinggikan kaki. 

 

4. Bengkak. Banyaknya darah yang mengalir ke vagina membuat bagian ini terasa besar dan berat. Ini tidak buruk, karena suplai darah ke vagina justru membuat vagina peka  dan meningkatkan orgasme.


5. Vagina kembung atau vaginal flatus, yaitu ketika sekantong udara terperangkap di dalam vagina. Ketika udara itu keluar bunyinya seperti kentut. Ini bukan gejala penyakit ya Bun. Ini normal, meski belum diketahui mengapa kehamilan bisa menyebabkan vagina kembung. Ini lebih merupakan kombinasi pembesaran perut, posisi hubungan seks yang berbeda, dan otot dasar panggul.


6. Gatal. Hormon kehamilan dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri vaginosis dan jamur di vagina. Periksakan ke dokter karena sebetulnya ini mudah diobati. Bila vagina mengeluarkan cairan bening tidak berbau atau putih seperti telur, ini normal. Vagina dan serviks mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan peningkatan lendir serviks dan keputihan. Lendir ini akan berubah sepanjang masa kehamilan dari kental dan lengket di awal menjadi encer dan berair menjelang akhir.


7. Aroma. Kelembapan vagina berubah selama hamil dan menyebabkan perubahan aroma pada vagina, jadi lebih asam. Beberapa orang hamil lebihpeka dengan aroma tapi kecuali vagina sangat gatal seperti terbakar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

 

(IR)

 



Artikel Rekomendasi