Puasa Saat Hamil

 

Bulan Ramadhan telah tiba. Bagi Anda yang Muslim, tentu wajib menjalankan ibadah puasa. Lantas, bagaimana dengan Anda yang sedang hamil? Tidak dilarang, kok, bila Anda memang ingin menjalankan ibadah puasa, asalkan kesehatan Anda dan janin dinyatakan baik oleh dokter. Untuk itu, Anda mesti memperhatikan berbagai rambu agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapan dibolehkan puasa?
Anda boleh menjalankan puasa jika sudah tidak lagi mengalami mual dan muntah. Biasanya setelah kehamilan memasuki usia 16-18 bulan. Di samping itu, pertumbuhan berat badan janin juga menjadi pertimbangan, apakah sesuai dengan usia kehamilan. Artinya, tidak terjadi kelambatan pertumbuhan janin berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
         Selama berpuasa, Anda tak perlu takut kekurangan energi. Selain bis adidpat dari makanan dalam porsi yang berkurang, Anda masih memiliki cadangan energi yang masih bisa dipakai, misalnya di hati, otot, dan lemak bawah kulit. Justru aktivitas puasa merupakan saat yang tepat untuk memobilisasi cadangan energi agar tidak terlalu banyak tertimbun sehingga tidak menjadi beban tubuh.
         Selanjutnya, Anda mesti memperhatikan asupan gizi selama berpuasa agar Anda dan janin tetap sehat. Asupan kalori dan gizi dari dua kali makan tentu berbeda dengan  tiga kali makan seperti biasa. Padahal, kebutuhan saat puasa dan tidak puasa sama saja.
         Untuk menyiasatinya, seorang ahli gizi menyusun distribusi pemenuhan kebutuhan selama puasa. Distribusinya adalah 50% ketika berbuka puasa sesudah salat tarawih. Karena tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan hanya dengan makan dua kali sehari, maka dianjurkan untuk makan setelah salat tarawih, meskipun sedikit.      
 
Baca juga:

 



Artikel Rekomendasi