Tiga Kali Keguguran, Ketahui Penyebabnya

 


Inginnya kehamilan yang saat ini Anda jalani lancar hingga proses melahirkan. Namun, memasuki usia kehamilan 8 minggu, Anda harus kehilangan janin di dalam rahim. Pupus sudah harapan Anda untuk memiliki anak. Karena, ini keguguran ke-4 yang Anda alami.

Keguguran merupakan suatu kondisi ketika janin berhenti berkembang sebelum usia kehamilan 20 minggu. Pada beberapa ibu, keguguran dapat terjadi lebih dari tiga kali atau keguguran berulang (recurrent miscarriage). Disebut keguguran berulang, jika terjadi secara berturut-turut di trimester pertama.  

Seringnya, perempuan tidak mengetahui penyebab pastinya. Bahkan, ada yang mengaitkan dengan mitos. Padahal, 1 dari 100 perempuan pernah mengalami keguguran berulang. Untuk mengetahui penyebabnya, perlu dilakukan identifikasi oleh dokter kandungan melalui beberapa tes.

Dari identifikasi dokter kandungan, akan diketahui penyebab keguguran berulang, yang di antaranya disebabkan oleh kondisi kesehatan sebagai berikut.


Anti Cardiolipin Antibody (ACA)
Yaitu pengentalan darah yang terjadi pada ibu hamil, yang mengakibatkan berkurangnya pasokan zat gizi dan oksigen dari plasenta ke bayi. Mengapa darah mengental?

Para ahli menyebutkan, sebagian penderita ACA disebabkan oleh gaya hidup ibu yang tidak sehat, misalnya rutin mengonsumsi makanan instan, kurang olahraga, perokok aktif, dan sering terpapar polusi.


Mulut rahim lemah
Yaitu kondisi mulut rahim yang terbuka selama kehamilan dan tidak dapat menahan janin yang semakin membesar. Ibu hamil yang memiliki mulut rahim lemah dapat dilihat dari seringnya flek darah yang keluar di awal kehamilan.

Mulut rahim yang lemah (cervix incompetence) dapat disebabkan oleh trauma pada operasi sekitar mulut rahim, adanya kelainan pada bentuk rahim, adanya gangguan pada hormon, hingga diabetes.  


Masalah genetik
Penyebab yang jarang diketahui yaitu Anda dan suami memiliki kelainan kromosom. Anda dan suami merasa baik-baik saja dengan kelainan kromosom ini, namun jika diturunkan pada janin di rahim, akan menyebabkan keguguran.

Jika janin dapat bertahan di dalam kandungan, maka ia akan lahir dengan cacat bawaan atau cacat lahir. Misalnya, bibir sumbing, down syndrome, kelainan fungsi jantung, mata, hingga cacat pada anggota tubuh.

Keguguran yang terjadi akibat kelainan kromosom yaitu sebesar 2 hingga 5 persen. Untuk menghindar dari kelainan kromosom pada janin, sebaiknya Anda dan suami melakukan pemeriksaan kromosom sebelum merencanakan kehamilan.


Kualitas sperma
Suami yang perokok aktif,  pengguna narkoba, alkoholik, obesitas, serta gaya hidup yang kurang baik lainnya akan menghasilkan sperma yang buruk. Sperma yang tidak sehat ini ditandai dengan adanya kelainan kromosom pada sperma, jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma yang lambat.

Untuk memperbaiki kualitas sperma akibat gaya hidup, suami dapat mengatasi dengan mengubah gaya hidup lebih sehat: rutin berolahraga, makan makanan yang sehat, serta mengurangi rokok dan alkohol.


Usia
Perempuan yang berusia di atas 35 tahun akan mengalami penurunan lebih cepat pada kualitas dan jumlah sel telurnya. Saat Anda pertama kali hamil di usia 35 tahun dan keguguran, maka berpotensi mengalami keguguran berulang.

Untuk mengantisipasi, Anda dapat rutin memeriksakan kandungan ke dokter, menghindari stres yang muncul karena cemas akan kondisi kesehatan bayi, rutin berolahraga ringan, dan selalu menjaga asupan makanan.

Dari 5 penyebab keguguran berulang, yang paling berisiko yaitu kelainan kromosom. Jika kromosom Anda dan suami tidak bermasalah, maka Anda masih berpeluang besar untuk mengalami kehamilan berikutnya. Agar kehamilan berikutnya lancar, selalu menjaga pola hidup sehat dan menjauhi stres berlebihan.

Maria Soraya Az Zahra
 

 



Artikel Rekomendasi