Waspada keguguran

 

Foto: 123RF

5. Kelainan Fisik pada rahim atau leher rahim
Keguguran akibat komplikasi fisik atau adanya masalah pada organ reproduksi wanita memang jarang terjadi. Masalah fisik yang biasa terjadi adalah kelainan uterus gangguan leher rahim. Menurut Dr. Nowacki, banyak keguguran akibat komplikasi fisik terjadi pada trimester ke dua atau trimester ke tiga. Pada kasus rahim yang tidak normal atau mengalami komplikasi, embrio tidak dapat berimplantasi dan embrio juga tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan janin untuk bertahan hidup.

Selain itu, rahim akan melemah sedangkan kondisi janin tumbuh semakin besar sehingga rahim mengalami pembengkakan. Jika rahim dan leher rahim melemah maka janin tidak akan bisa ditahan, maka terjadilah keguguran.

6. Gangguan Pengentalan Darah
Keguguran akibat pengentalan darah umumnya jarang terjadi. Namun, pengentalan darah sangat berakibat buruk terhadap kesehatan janin dan juga bisa menyebabkan keguguran secara langsung. Seperti yang kita ketahui, darah berfungsi sebagai alat yang mengirimkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Jika darah mengalami pengentalan, maka sistem distribusi oksigen dan nutrisi akan mengalami gangguan.

Pengentalan darah yang terjadi pada ibu hamil akan menyebabkan terbentuknya gumpalan darah baru. Hal ini tentunya akan merusak plasenta dan jaringan yang ada pada plasenta. Jika pembuluh darah di plasenta tersumbat, maka tidak ada oksigen dan nutrisi yang diterima oleh janin. Hal ini mengakibatkan janin tidak tumbuh dan terjadi keguguran.

7. Gangguan Imunologi
Gangguan imunologi atau gangguan kekebalan tubuh merupakan topik yang banyak diperdebatkan. American College of Obstetricians and Gynecologists setuju, bahwa gangguan autoimun tertentu memiliki peran penting dalam keguguran. Dr. Nowacki, memaparkan, cara paling sederhana dalam mengartikan gangguan imunologi pada masa kehamilan adalah ‘tubuh tidak menerima kehamilan’. Gangguan imunologi dapat terjadi pada usia kehamilan kapanpun. Namun biasanya, janin masih bisa bertahan hingga melewati trimester pertama.

Sistem imun pada umumnya berfungsi untuk melawan penyakit atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Namun, terkadang sistem imun bisa salah mengenali benda asing yang masuk kedalam tubuh. Untuk ibu yang mengalami gangguan sistem imun, di dalam tubuhnya menganggap, bahwa kehamilan tersebut merupakan benda yang berbahaya. Dalam kondisi tersebut, sel – sel antibodi akan menyerang sel telur sehingga embrio akan mengalami peluruhan. Embrio tersebut luruh karena tidak diterima oleh tubuh ibu dan tidak bisa berkembang dengan baik. (DEN)

Baca juga:
Tiga Kali Keguguran, Ketahui Penyebabnya
Penting, Cek Kromosom Sebelum Hamil
Hamil di Bawah Usia 20 Tahun Bahaya!

 



Artikel Rekomendasi

post4

Hamil Tapi Kurus

Tubuh kurus disebabkan konsumsi energi yang lebih rendah dari kebutuhan, sehingga sebagian cadangan energi tubuh -dalam bentuk lemak- digunakan untuk beraktivitas. Anjuran pertambahan BB ibu hamil yan... read more