Ajak Bayi dalam Kandungan Berkomunikasi, Lakukan 5 Kegiatan Ini

 

Ilustrasi berkomunikasi dengan janin dalam kandungan (Foto: Pixabay)



Berkomunikasi dengan bayi tak harus menunggu ia lahir. Masa-masa kehamilan juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengajaknya berinteraksi. Kegiatan ini dapat membangun ikatan antara ibu dan ayah dengan buah hati.

Membangun komunikasi dengan bayi dalam kandungan dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya mengajak bicara, memperdengarkan suara, hingga mengusap-usap perut ibu.

Sejak dalam kandungan, bayi dapat merasakan dan merespons berbagai rangsangan baik dari dalam maupun luar tubuh ibu. Misalnya, pada usia kehamilan sekitar 18 minggu, ia bisa mendengar bunyi  keroncongan perut dan detak jantung ibu. Berlanjut di usia 26 minggu, bayi mampu bereaksi dengan menendang ketika ia menerima stimulasi berupa suara ataupun sentuhan.

Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat Bunda dan Ayah lakukan untuk mengajak bayi dalam kandungan berkomunikasi.

Mengajak bayi berbicara dan bernyanyi
Mendengarkan suara ibu sejak masih dalam kandungan membantu bayi merasa lebih dekat ketika ia lahir. Sebuah teori menyebutkan bahwa pendengaran bayi berkembang dengan sangat baik di dalam rahim, yang kemudian membantunya menjadi terikat dengan ibu bahkan sebelum dilahirkan. Setelah lahir, bayi menjadi suka mendengar suara ibunya lebih dari yang lain.

Sentuh, usap, pijat
Cara mudah untuk berkomunikasi dengan bayi adalah dengan memberikan sentuhan, usapan, atau pijatan di perut ibu. Ini aman dilakukan setelah tiga bulan pertama kehamilan, yang juga bisa memberikan efek santai dan relaks pada ibu.

Pada trimester akhir, ketika bayi sudah mulai menendang, balaslah tendangannya dengan usapan lembut. Kegiatan ini bisa menjadi cara berkomunikasi dua arah antara ibu dan bayi sebelum kelahiran.

Perdengarkan musik di perut ibu
Pilihlah musik-musik tenang dan relaxing yang tersedia online atau musik lullaby pengantar tidur, kemudian perdengarkan di telinga bayi melalui perut ibu.

Berenang
Berenang dapat memberikan kesempatan bagi ibu untuk merasakan seperti apa kehidupan bayi di dalam rahim. Dengan berenang, ibu tak hanya bisa melepaskan beban tubuh dari kaki, tapi juga merasakan mengambang di atas air sebagaimana bayi yang dikandung dalam perut ibu.
 
Ultrasonografi
Melihat bayi bergerak-gerak dalam kandungan melalui pantulan cahaya USG kerap memberi pengalaman berkesan bagi orangtua. Foto scan USG bayi juga dapat sebagai pengingat bahwa perut ibu adalah rumah bagi makhluk kecil. Metode ini secara tak langsung menjadi sarana membangun komunikasi dan kedekatan dengan bayi.
 
Alika Rukhan

 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more