Bagaimana Cara Move On dari Trauma Keguguran?

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Peristiwa keguguran atau kehilangan bayi yang masih dalam kandungan kerap menimbulkan luka yang mendalam bagi ibu. Ada rasa menyesal, sulit menerima, dan biasanya ibu cenderung menyalahkan diri sendiri. 

Sebagian ibu merasa keguguran adalah pengalaman yang cukup traumatis. Apalagi jika keguguran ini dialami saat mengharapkan kehadiran buah hati untuk pertama kalinya. Tak jarang ibu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan diri secara fisik maupun mental. 

Apa yang dapat dilakukan apabila ibu mengalami trauma karena keguguran dan sulit move on?

Dokter dan terapis Dr. Annette dari klinik kesehatan mental di Clinic for Health and Medical Care di Dubai dalam laporan Khaleejtimes menyarankan, pertama-tama Anda perlu mengizinkan diri Anda untuk merasa berduka selama periode waktu yang Anda tentukan sendiri. Andalah yang tahu berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk berkabung dan kemudian merasa lebih baik. 

"Ini adalah proses normal dimana kita perlu waktu untuk pulih ketika menghadapi hal-hal yang melibatkan perasaan, seperti rasa sedih dan marah," kata Dr. Annette. 

Tingkat kesedihan yang dialami, bisa saja berbeda pada setiap ibu. Hal ini bisa jadi karena pengaruh lingkungan, perasaan, kondisi saat keguguran, dan budaya setempat. Maka itu, kesiapan untuk move on atau pulih secara mental setelah keguguran, sangat mungkin tidak sama pada setiap ibu.  

Kebanyakan orang, butuh waktu sekitar satu tahun untuk berduka dan kemudian bisa pulih. Jadi, apabila saat ini Anda baru saja mengalami keguguran, seperti kata quote yang belakangan ini banyak dibicarakan: 'it's ok not to be ok', jangan memaksa diri Anda untuk merasa baik-baik saja. Sadari bahwa Anda saat ini sedang kehilangan dan sedih. 

Jika Anda dan suami berkenan, Anda dapat memilih nama bagi bayi yang sudah tiada dan merayakan hari kelahirannya. 

Yang perlu Anda pahami, sedih karena kehilangan buah hati dapat berdampak pada kekebalan tubuh dan kesehatan mental Anda. Karenanya, meski Anda sedang berduka, upayakan untuk tetap merawat dan menjaga diri dengan baik, yaitu meliputi makan makanan yang sehat, tidur setidaknya 7-8 jam, berolahraga, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang kesayangan.

Apabila Anda merasa cukup kewalahan dengan perasaan sedih yang berkepanjangan, Anda merasa tertekan, atau butuh teman bicara dari kalangan profesional, Anda dapat menghubungi dokter yang menangani kesehatan mental. 

Ibu yang sudah pernah atau baru mengalami keguguran, biasanya takut akan mengalami keguguran lagi. Untuk hal ini, Anda dapat berkonsultasi pada dokter kandungan. Dengarkan saran dokter dan upayakan untuk berpikir positif dan percaya pada tubuh Anda. Hanya karena Anda pernah keguguran satu kali, tidak berarti Anda akan keguguran lagi. 

Kendalikan pikiran Anda, biarkan hal-hal positif masuk, dan fokus pada apa yang dapat Anda kendalikan. Ingat bahwa Anda dapat menjalani kehamilan yang sehat ketika tubuh dan mental Anda juga sehat.


ALI

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more

post4

Hamil Di Usia 30-an

Memasuki usia 35, secara fisik wanita mengalami masa ovulasi yang tidak teratur sehingga kesehatan reproduksi menurun. Namun secara mental, lebih siap menjadi ibu.... read more