Ibu Hamil Mudah Marah

 

Fluktuasi mood ibu hamil sebenarnya mirip perilakunya saat menjelang haid atau premenstruation syndrom (PMS). Di trimester pertama, hal ini karena dia sedang menyesuai diri dengan perubahan hormon dan tubuh.
Di trimester ketiga mood ibu hamil yang mudah anjlok seringkali disebabkan oleh tubuhnya yang semakin lelah membawa kandungan yang besar, napas yang makin pendek, rasa gerah dan berkeringat, sakit punggung, kaki dan wajah bengkak, juga khawatir terhadap proses persalinan.

Saat mood ibu hamil sedang turun, sebaiknya hadapi dengan:
  1. Terima dan beradaptasi.  Belajar menerima dan beradaptasi dengan mood istri hamil yang seperti roller coaster itu penting. Misalnya, kalau dia sedang marah-marah, cukup senyum saja. Kalau dia tiba-tiba menangis, peluk dan sodorkan tisu.
  2. Dukung dia. Misalnya, ketika wajahnya murung saat bercermin, segera katakan, “Tetap cantik kok. Setelah melahirkan, kulit wajahmu pasti kembali mulus!” Bila ibu hamil mendapat cukup dukungan dari orang di sekitarnya, ia akan merasa bahagia, tenang dan membangun persepsi positif tentang kehamilannya. Terlebih lagi bila didampingi suami yang berpandangan positif juga.
  3. Tempat mencurahkan hati. Jadikan Anda tempat curahan hatinya. Emosi negatif yang diungkapkan dan dibaginya akan terasa ringan. Bila istri enggan mengungkapkan perasaan, luangkan waktu untuk "memancingnya". Misalnya katakan, “Kalau dipendam sendiri nanti stres dan bayi kita terkena dampaknya. Ada apa sih, Sayang?”
  4. Peka pada perasaannya. Peka adalah bentuk empati Anda terhadap perasaan istri. Jangan bercanda atau mengolok-oloknya. Misalnya, mengatakan dia gembrot. Saat dia mengungkapkan perasaan yang konyol sekalipun, hati-hati berkomentar. Misalnya, ketika dia merasa risih sesudah periksa dalam, jangan malah keceplosan, “Cincin dokternya ketinggalan di dalam nggak?” Meski pun Anda cuma bercanda, tapi perasaan ibu hamil bisa menjadi super sensitif.
  5. Hadapi dengan humor atau romantisme. Perlu lho, mengembangkan sifat humoris atau romantis saat mood istri sedang jelek. Anda bisa coba membuatnya tertawa dengan melontarkan banyolan. Meski pun humor Anda tak lucu, istri pasti menghargainya. Atau, beri hadiah kecil seperti bunga, puisi cinta, seporsi rujak, atau ajak ke tempat yang menyenangkan. Istri akan tersanjung dan terobati dengan perhatian Anda.
  6. Sabar. Kehamilan bukan kondisi menetap, begitu juga perubahan emosi istri Anda. Itu hanya  sementara, sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir, kesal atau frustrasi.
Waspada bila:
  • Perubahan mood sangat berat sampai-sampai ia tidak bisa berkonsentrasi, mengingat, mengambil keputusan, bekerja dan beraktivitas sehari-hari (termasuk mengurus diri). Anda perlu membicarakannya dengan istri dan dokter.
  • Menimbulkan konflik antara istri dengan orang di sekitarnya, baik keluarga atau teman. Anda harus cepat tanggap dan siap menjadi mediator atau penengah, bukannya terpancing bertengkar juga.
  • Mood buruk berkembang jadi stres, lalu depresi. Bicarakan dengan istri dan dokter. Bila perlu ajak mencari psikolog yang dapat membantu memperbaiki mood-nya. (me).

Baca juga: Mood Swing Calon Ibu

 



Artikel Rekomendasi

post4

Keguguran Akibatkan PTSD

Apapun penyebab keguguran, pasti menimbulkan perasaan sedih berkepanjangan. Kesedihan ini tak dapat diukur dari lamanya kehamilan. Walau kehamilan baru berusia beberapa minggu misalnya, rasa kehilanga... read more