5 Strategi Ibu Hamil Agar Dapat Menikmati Perjalanan Bebas Stres

 


Foto: Unsplash / Sofia Sforza


Kehamilan harus disambut dengan hati gembira. Gara-gara perubahan hormon, wajar bila calon ibu merasa mudah lelah dengan emosi yang naik-turun layaknya roller coaster. Agar tidak berkepanjangan coba merencanakan liburan agar bisa lepas sejenak dari rutinitas. Sedang sibuk bahkan harus dinas ke luar kota karena pekerjaan belum bisa ditinggal? Tenang, Anda masih bisa menikmati perjalanan ke luar kota untuk bersantai dan melepas stres. Setelah mendapat lampu hijau dari dokter, segera lakukan 5 persiapan berikut ini agar ‘liburan’ bumil bebas stres.

1. Nyaman di transportasi  
Menurut NHS.uk, perjalanan atau liburan aman dilakukan oleh ibu hamil dengan usia kandungan 4-6 bulan. Jika melakukan perjalanan menggunakan pesawat biasanya maskapai akan meminta surat keterangan bagi kehamilan di atas 28 minggu serta bebas komplikasi. Agar lebih nyaman, Anda bisa meminta tempat duduk bersekat atau di dekat jendela. Sebisa mungkin pilih juga tempat duduk terdekat dari kamar mandi agar bumil mudah menjangkaunya jika harus sering bolak-balik ke sana. Seandainya lupa memesan tempat duduk khusus ibu hamil, coba minta bantuan petugas boarding untuk memilihkan tempat duduk yang tepat atau bisa juga dengan cara bertukar tempat duduk dengan penumpang lain.

Jika Anda melakukan perjalanan darat, duduklah di depan atau di samping jendela untuk mengurangi kemungkinan mengalami mabuk perjalanan. Manjakan mata dengan menikmati pemandangan yang asri dan berbeda selama perjalanan.

2. Lakukan peregangan
Wanita hamil berisiko tinggi mengalami pembekuan darah (deep vein thrombosis atau DVT) jika duduk terlalu lama, terutama saat melakukan penerbangan lebih dari 4 jam. Kenakanlah pakaian yang longgar dan pertahankan kelancaran aliran darah di kaki Anda. Selain banyak meminum air putih, sangat disarankan untuk bergerak setiap 30 menit sekali, misalnya berjalan-jalan di lorong atau melakukan peregangan sambil duduk, saat berada di pesawat.

Bagi bumil yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi, tidak ada salahnya meminta berhenti setiap kali merasa pinggang pegal atau kaki kram. Keluarlah dari kendaraan untuk melepaskan penat sekaligus pergi ke toilet (jika memungkinkan) supaya waktu istirahat semakin efektif. Hindari memicu infeksi saluran kencing (ISK) atau masalah konstipasi ketika berkeras menunda pergi ke toilet—padahal sudah merasakan adanya dorongan.

3. Banyak minum dan konsumsi makanan sehat
Tetap terhidrasi dengan baik dapat mencegah pembengkakan tangan dan kaki, serta mengurangi risiko pembekuan darah. Dilansir dari Whattoexpect.com, dehidrasi membuat Anda merasakan gejala jet lag seperti kelelahan. Mengonsumsi cairan non-kafein seperti air putih dan jus dapat membantu mengurangi pembengkakan di saluran hidung serta ‘masalah’ kehamilan lainnya yang disebabkan oleh hormon.

Biasanya rasa mual pada ibu hamil tidak lagi muncul di trisemester kedua, tetapi jika takut mual muncul saat melakukan perjalanan, cobalah makan dalam porsi kecil lebih sering sepanjang hari. Kerupuk gandum utuh, stik keju pasteurisasi, buah (kering atau segar), sayuran, biji-bijian serta kacang-kacangan, yogurt, granola batangan, dan sereal gandum merupakan pilihan sehat yang mudah dikemas untuk perbekalan di jalan. Hindari pula makanan yang digoreng atau pedas pada hari Anda melakukan perjalanan. Pasalnya, jenis makanan ini dapat memperburuk rasa mual dan memicu gas di perut yang membuat tersiksa jika tujuan perjalanan masih jauh. Begitu sampai di lokasi barulah Anda bisa bersenang-senang selama mengonsumsi makanan sehat dengan jam makan yang teratur.

4. Jaga rutinitas
Sudah tahu, kan, perubahan jadwal dapat memperburuk masalah sembelit? Oleh karena itu, pastikan bumil menjaga rutinitas pencegah sembelit paling efektif, yaitu mengonsumsi serat dan cairan dalam jumah cukup serta berolahraga.

5. Minta bantuan
Gunakan koper beroda sehingga Anda tidak perlu mengangkat barang bawaan yang berat. Jika Anda belum memiliki tas dengan roda, kehamilan adalah alasan yang bagus untuk membelinya. Tidak perlu malu meminta kursi roda atau bantuan mobil listrik di bandara jika bumil merasa lelah atau terburu-buru untuk mencapai pintu masuk pesawat. Jangan pula segan meminta bantuan pramugari untuk meletakkan barang-barang Anda di tempat yang tinggi atau pasangan untuk memasukkan koper dan tas ke bagasi mobil.


PRIMA SOENARTO


Baca juga:
Mengapa Bayi Menangis di Pesawat? Cek 4 Solusinya di Sini!
Anak Belajar Ini dalam Perjalanan ke Luar Kota
Kurang Fokus, 4 Kejadian Ini Bisa Terjadi Pada Balita

 



Artikel Rekomendasi