Ibu Hamil Tidak Disarankan Olahraga Ini

 

“Pusat gravitasi tubuh Anda otomatis berubah saat perut semakin membesar. Dengan demikian Anda cenderung kehilangan keseimbangan,” ujar Alison Bourne, pakar fisioterapis kesehatan wanita asal London, Inggris.

Jadi, apa saja, sih, olahraga yang tidak disarankan untuk ibu hamil? Ski air, berkuda, seluncur salju, senam, ski lereng, panjat tebing, skating, hoki es, dan selancar. Wah, jenis olahraga yang disebutkan tadi sepertinya tanpa diberitahu, memang sudah sepatutnya tidak dulu dilakukan, ya, karena risiko terjatuhnya sangat tinggi.
 
Olahraga yang banyak melakukan kontak atau olahraga tabrakan, seperti squash, sepak bola, rugby, hoki, netball, bola voli, tinju, kickboxing dan judo, pun wajb dihindari. Mengapa? Olahraga ini berisiko pukulan di area perut.

Bagi Anda yang terbiasa berolahraga tenis dan bersepeda gunung sebelum hamil, ada baiknya saat hamil olahraga ini dihindari dulu, terutama jika sudah memasuki trimester kedua. Jika ‘terpaksa’ bersepeda, pastikan Anda menjaga keseimbangan dan memerhatikan rambu jalan.
 
Bagaimana dengan olahraga air? Ingat, segala bentuk menyelam tidak aman untuk dilakukan saat hamil. Sebut saja, scuba diving. Olahraga ini tidak aman karena berisiko mengalami penyakit dekompresi, meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir cacat. Gelembung gas nitrogen juga dapat terbentuk di aliran darah bayi ketika Anda muncul ke permukaan.

Kalau berenang, boleh banget, asal berenang santai. Ini bagus untuk menguatkan otot tubuh, otot paru (pernapasan) dan jantung Anda.
 
Sedangkan untuk olahraga yang berhubungan dengan ketinggian, seperti balon udara dan pendakian gunung, wajib dihindari karena perubahan kadar oksigen akan membuat Anda dan bayi berisiko terkena penyakit ketinggian (acute mountain sickness atau AMS).
 
Semua permainan uji nyali (waterslide, jetcoaster, dll) yang ada di taman hiburan yang melibatkan pendaratan yang kuat atau mendadak melambat juga sangat membahayakan bayi Anda.


Perhatikan Ini!
  1. Riset menunjukkan bahwa peningkatan suhu pada awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi. Untuk mencegah diri dari suhu yang terlalu panas, minum banyak air dan jangan berolahraga dalam cuaca yang sangat panas atau lembab.
  2. Anda tidak harus berenang di air yang 32 derajat C atau lebih. Kebanyakan kolam rekreasi sekitar 30 derajat C, kecuali air telah dipanaskan untuk alasan tertentu. Selalu dengarkan tubuh Anda saat berolahraga atau berhenti jika Anda merasa lelah atau tidak sehat.
  3. Setelah 16 minggu, jangan melakukan latihan apa pun yang melibatkan berbaring telentang dengan kaki terangkat, seperti sit-up. Berat rahim dapat menekan pembuluh darah utama (vena cava) dan membuat Anda merasa lemas atau pusing.
  4. Jika Anda belum pernah berolahraga sebelumnya, jangan tiba-tiba melakukan latihan berat saat hamil. Bicaralah dengan dokter kandungan atau bidan jika Anda melakukan latihan untuk pertama kalinya dalam kehamilan.
  5. Sebagian besar olahraga aman selama kehamilan dan baik untuk Anda. Temukan aktivitas yang sesuai dengan kondisi Anda.
 
(Ester Sondang/babycenter.co.uk)

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Tak Kunjung Hamil

Ketika lama tak punya buah hati, wanita kerap ’dituduh’ menjadi penyebabnya. Bagaimana sebenarnya?... read more