Ingin Hamil Lagi

 

Anda ingin menambah jumlah anggota keluarga? Sebaiknya bersiaplah dengan kemungkinan bahwa kehadiran anggota bayi ini tidak secepat yang dibayangkan. Sebab, menurut Dr Anthony Luciano, ahli kandungan dari Connecticut, AS, 60% ibu yang sudah pernah memiliki anak –entah itu baru satu atau lebih- berisiko mengalami infertilitas sekunder. Bahkan, pada pasangan yang sehat dan tidak mengalami gangguan pada organ reproduksi, risiko infertilitas sekunder ini mungkin saja terjadi.
 
RENCANAKAN JARAK
Sulit hamil anak kedua atau ketiga dan selanjutnya dapat terjadi pada pasangan usia reproduktif 20-34 tahun maupun yang sudah melewati usia reproduktif di atas 35 tahun. Penyebab infertilitas sekunder ini sebenarnya hampir sama dengan infertilitas primer atau infertilitas yang terjadi pada pasangan yang sulit punya anak pertama.
 
Dalam rentang waktu sejak Anda melahirkan anak pertama sampai berencana untuk hamil lagi, banyak hal dan perubahan dapat terjadi pada organ reproduksi Anda maupun pasangan. Perubahan ini bukan tidak mungin menyebabkan proses kehamilan menjadi terganggu atau sulit terjadi. Itu sebabnya, sejak awal sebaiknya Anda berdua membuat perencanaan jumlah anak serta jarak kelahiran antara anak pertama dan kedua. Jaraknya usahakan antara 18-48 bulan agar pemilihan cara Anda melakukan KB lebih mudah dilakukan.
 
Anda dan pasangan sebaiknya waspada dan segera berkonsultasi ke dokter kandungan apabila mengalami hal-hal berikut:
  1. Anda dan pasangan masih dalam usia reproduktif, aktif secara seksual -rutin berhubungan seks 2-3 kali seminggu- dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, tapi tidak juga hamil dalam waktu 2 tahun.
  2. Anda dan pasangan berusia 35 tahun atau lebih, aktif secara seksual dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tapi tidak juga hamil dalam waktu 6 bulan.
  3. Anda memiliki riwayat haid tidak teratur, sempat berhenti haid beberapa bulan, atau bahkan berhenti haid sama sekali.
  4. Anda pernah mengalami keguguran 2 kali atau lebih.
  5. Anda menderita penyakit peradangan pada rongga panggul, atau merasakan panas membakar di daerah sekitar vagina dan keluar lendir berbau.
  6. Anda dan pasangan pernah terkena penyakit infeksi seksual menular.
  7. Anda dan pasangan pernah menjalani pengobatan dan terapi penyakit kanker.
  8. Pasanagn Anda mengalami penurunan gairah seksual, kesakitan saat ejakulasi, atau impoten.
 

IKUTI TES
Untuk mengetahui penyebab pasti infertilitas sekunder yang Anda dan pasangan alami, dokter kandungan akan meminta sejumlah tes yang harus Anda berdua jalani.
 
Untuk Istri
Tes darah. Untuk mengukur kadar sejumlah senyawa tertentu di dalam darah, seperti serum progesteron yang diambil pada pertengahan siklus haid, serum gonadotropin untuk mengetahui adanya gangguan pada fungsi indung telur ovarium) yang mengganggu produksi sel telur, dan prolaktin untuk mengetahui adanya gangguan atau tumor pada kelenjar pituitari yaitu pengontrol produksi susu ibu.
 
Pemeriksaan medis untuk mengetahui adanya gangguan, kelainan, sumbatan, kerusakan serta ketidaknornalan yan terjadi pada berbagai organ reproduksi, misalnya sumbatan pada saluran indung telur yang menyebabkan sel telur matang tidak dapat dibuahi sel sperma. Ini dilakukan antara lain dengan USG pada daerah vagina serta pemeriksaan rongga panggul.
 
Pemeriksaan tambahan untuk menunjang hasil tes darah serta pemeriksaan medis, sehingga penyebab yang lebih spesifik dapat diketahui.
 
Untuk Suami
Pemeriksaan semen untuk menganalisa kualitas cairan semen serta sperma, termasuk mengetahui bentuk, ukuran, kemampuan gerak sperma untuk berenang dan mencapai sel telur serta membuahinya.
 
Pemeriksaan organ reproduksi untuk mengetahui kemampuan testis menghasilkan sperma berkualitas baik kemampuan penis berejakulasi, dan ada atau tidaknya sumbatan pada saluran sperma. Pemeriksaan ini dapat dilakukan beberapa kali sejalan dengan terapi yang dijalaninya.
 

Agar masalah infertilisas sekunder dapa diatasi dengan baik, Anda dan pasangan perlu membuka diri serta menjalin komunikasi yang baik. Kalaupun pada akhirnya Anda berdua tidak berhasil mendapatkan anak lagi seperti yang diharapkan, cobalah untuk mensyukuri si buah hati yang sudah hadir di tengah Anda berdua. (ES)
 

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Tak Kunjung Hamil

Ketika lama tak punya buah hati, wanita kerap ’dituduh’ menjadi penyebabnya. Bagaimana sebenarnya?... read more