Masalah (yang Sering Terjadi) pada Rahim

 


Rahim Terbalik
 
Rahim yang dalam keadaan normal (rahim antefleksi) menghadap ke atas dalam rongga panggul. Sementara, rahim terbalik menekuk ke arah sebaliknya, yakni ke anus (rahim retrofleksi).
 
Penyebabnya bisa faktor turunan, pemijatan pada daerah perut -yang dilakukan secara tidak berhati-hati-, kehamilan yang menyebabkan otot di sekitar rahim mengendur, dan bekas luka akibat gangguan kesehatan penyakit radang panggul maupun endometriosis.
 
Gejalanya antara lain, rasa sakit selama menstruasi, sakit selama berhubungan seks, nyeri pinggang bagian bawah, sulit menahan berkemih, dan kerap terkena infeksi saluran kencing.
 
Kaitannya dengan kesuburan, menurut Dr Carolyn Kubik, ginekolog dari Reproductive Health Specialists, Pensylvania, AS,  kondisi rahim terbalik tidak memengaruhi kesuburan, namun berisiko menghambat proses pembuahan karena posisi mulut rahim tidak menghadap arah kedatangan sperma. Alhasil sperma harus 'berjuang' lebih keras demi memasuki rahim. Selama kualitas sperma baik dan mampu bergerak lincah, sel telur yang sukses dibuahi maka pembuahan tetap mungkin terjadi.
 
Rahim Kering
 
Medis tak 'mengenal' istilah ini. Merujuk pada kondisi yang tak kunjung hamil, masyarakat awam kerap menyebut calon bunda sedang mengalami 'rahim kering'. Jika ini terjadi di usia satu tahun perkawinan di mana Anda dan pasangan rutin melakukan hubungan seksual dan tidak menggunakan kontrasepsi, sebaiknya Anda dan pasangan melakukan pemeriksaan lengkap ke dokter kandungan subspesialis fertilitas. Penyebab sulit hamil di antaranya 40% disebabkan faktor istri, 40% faktor suami, 10% faktor gabungan suami-istri, dan 10%-nya belum diketahui.
 
Pemeriksaan pada istri meliputi pemeriksaan kondisi rahim, saluran telur, dan indung telur. Sementara pemeriksaan pada suami, yakni analisa kondisi sel sperma; mencakup mililiter, jumlah sel yang mampu berenang, serta jumlah sel sperma yang berbentuk normal.
 
Rahim Turun

 
Rahim atau peranakan yang turun (prolaps uteri) terjadi akibat lemahnya otot panggul serta jaringan penyangga rahim. Ini bisa terjadi karena ibu sering melahirkan, faktor genetik, faktor usia, menopause, serta pengalaman ibu melahirkan dalam keadaan yang sulit, seperti riwayat melahirkan bayi yang besar.
 
Normalnya, posisi rahim terdapat di atas vagina dan menggantung di dalam panggul. Segera periksa ke dokter kandungan bila Anda mengalami sakit, seperti ditarik-tarik pada bagian bawah panggul. Tingkat keparahan pada rahim yang turun perlu diperiksa melalui pemeriksaan dalam dan USG. Rutin melakukan senam kegel selama hamil hingga usai bersalin, baik ibu melahirkan normal maupun Caesar dapat menjaga otot seputar panggul agar tidak turun.
 
Hamil Anggur
 
Merupakan kondisi abnormal kehamilan akibat ketidakseimbangan kromosom yang menyebabkan janin dan plasenta tidak terbentuk sebagaimana mestinya. Sel kromosom ini kemudian membentuk jaringan berupa gelembung berisi cairan seperti anggur, yang keluar dari vagina.
 
Hamil anggur (mola hidatidosa) dibagi menjadi dua. Pertama, mola komplit atau keadaan di mana janin dan plasenta tidak terbentuk sama sekali. Kedua, mola parsial, di mana sebagian sel yang  saja tumbuh normal serta mengandung janin, namun selanjutnya janin tidak berkembang lagi.
 
Ibu hamil perlu waspada bila mengalami tanda-tanda kehamilan secara berlebihan (mual muntah dan ukuran perut lebih cepat membesar serta berukuran lebih besar dibanding kehamilan normal), dan mengalami perdarahan pada trimester pertama. Rutin cek ke doker, sebab kehamilan anggur baru bisa terdeteksi dari pemeriksaan USG dan tes darah pada trimester pertama. Bila positif terkena, dokter akan segera melakukan tindakan, di antaranya berupa kuret dan histerektomi (pengangkatan rahim).
 
Hamil di Luar Kandungan
 
Terjadi akibat sel telur yang sudah dibuahi tidak menempel dan berkembang di rahim (kehamilan ektopik), namun di tempat lain seperti ovarium, rongga perut,  leher rahim, dan yang paling sering ditemukan di saluran telur (tuba falopi). Ini karena perjalanan telur yang telah dibuahi terhambat saat melewati tuba falopi menuju rahim.
 
Penyebabnya antara lain, kelainan bentuk saluran, ada bekas luka infeksi atau  luka operasi pada saluran telur atau adanya endometriosis (kelainan pada jaringan dinding rahim). Jika sering merasa nyeri di sekitar panggul dan perut, pusing, mata berkunang-kunang, gangguan pencernaan, dan mengalami perdarahan dari vagina, Anda patut waspada. Umumnya dokter akan memeriksa apakah kehamilan berada di tempat seharusnya pada pemeriksaan pertama. Jika didiagnosis janin berada di luar rahim, dokter akan mengambil tindakan operasi demi mengeluarkan janin. (ES)

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Tak Kunjung Hamil

Ketika lama tak punya buah hati, wanita kerap ’dituduh’ menjadi penyebabnya. Bagaimana sebenarnya?... read more