Sindroma Baby Blues

 

Perasaan limbung, bingung, tak berdaya, tak mampu mengurus bayi, terikat dengan bayi, sulit konsentrasi, kesepian, terkucil, dan mudah marah, adalah gejala sindroma baby blues. Kondisi ini biasa dirasakan hingga hari ke-14 setelah bersalin. Anda tidak sendirian, sebab 80% ibu baru mengalaminya.

Penyebab: Perubahan kadar hormon. Kadar hormon progesterone, sedangkan prolaktin dan laktogen (hormone pembentuk ASI) meningkat. Ini memicu depresi. Pada saat sama, kadar kortisol (hormon pemicu stress) naik hingga mendekati kadar depresi.

Kondisi fisik akibat mengurus bayi sangat menguras tenaga.
Kondisi psikologis dari ibu baru yang biasanya masih gugup menghadapi perubahan peran dan fungsi. Di satu sisi, ia bahagia menjadi ibu, di sisi lain khawatir, sehingga suasanA hati naik turun tak menentu.

Solusi:
  • Komunikasikan perasaan Anda kepada orang terdekat dan minta dukungan dari mereka.
  • Berkumpul dengan sesama ibu baru untuk saling berbagi cerita.
  • Undang teman makan siang atau main facebook, sehingga Anda tidak merasa terkucil.
  • Self healing dengan membaca buku-buku tentang pasca persalinan dan meditasi.
  • Berkonsultasi ke psikiater bila Anda bila Anda merasa baby blues mengganggu fungsi ibu yang harus segera mengurus bayi.
  • Berkonsultasi ke psikiater bila Anda merasa baby blues menganggu fungsi ibu, karena ada kemungkinan Anda ibu mengalami post partum depression.
     

 



Artikel Rekomendasi