Belajar dari Kate Middleton

 

 



Berat lahir anak ke tiga pasangan pangeran William dan Kate Middleton paling tinggi dibanding kedua  kakaknya. George 3,7 kg,  Charlotte 3,7 kg dan bayi laki-laki ini lahir dengan berat 3,8 kg. Padahal  Kate mengalami morning sicknes parah selama hamil.

Tanggal 21 April lalu pewaris tahta kerajaan  Inggris urutan ke 5 lahir. Dikabarkan, saat mengandung anak ketiganya, Kate mengalami hyperemesis gravidarum atau morning sicknes parah. Anehnya, dalam sejarah kerajaan Ingris, pangeran termuda ini justru memiliki berat lahir paling tinggi dibanding kakeknya – pangeran Charles, dan ayahnya, pangeran William serta kedua kakaknya.  
Beberapa hal menarik dari Kate yang bisa kita pelajari:
 

- Hamil sulit, Kate  tidak bisa makan dengan enak. Rasa mual dan ingin muntah
menghalangi makanan masuk ke dalam perutnya, sampai ia dirawat di rumah sakit. Tapi ia tidak patah semangat. Ia berusaha mengalahkan rasa mualnya  dengan mengonsumsi sayuran, buah dan oatmeal. Ia hanya mengonsumsi makanan yang tidak membuatnya mual, dan dikombinasi dengan hipnoterapi. 

Ibu menyusui,  meski tidak ada pernyataan resmi dari dirinya apakah ia akan menyusui anak ke tiganya. Tetapi ketika melahirkan Goerge, Kate tidak ingin langsung memberikan sufor. Ia memilih memberi ASI pada anak sulungnya itu – yang diperkuat oleh pihak rumah mode Seraphine yang mengatakan bahwa Kate memesan pakaian yang memudahkannya untuk menyusui. Demikian pula ketika Charlotte lahir.
Memiliki tubuh yang bikin iri para Bunda,  Kate   mengembalikan berat badannya hanya dalam enam minggu setelah melahirkan. Dengan menyusui, ia dapat  menguras 424 – 700 kalori per hari. Kate mau menyusui karena   dalam keluarga kerajaan Inggris, memberikan ASI sudah  menjadi tradisi sejak ratu Elisabeth dan putri Diana.
 

- Olahraga rutin dan terstruktur dengan pengawasan personal trainer, adalah usahanya untuk kembali langsing.  Program penurunan berat badan yang dibuat untuknya bukan semata karena ia princess yang harus menjaga penampilan, tetapi lebih untuk menjaga kesehatannya.   

- Tidak rakus, meski kehamilan di trimester ke tiga hingga masa menyusui merupakan masa paling membuat bunda ingin menelan apa saja. Perut rasanya bolong, tidak ada makanan yang mampu bertahan lama tinggal di perut. Tapi, benarkah bunda diperbolehkan  menyantap apa saja pada masa-masa itu? 

Kita kerap membayangkan jamuan makan dalam keluarga kerajaan. Di atas meja yang besar dan  panjang, terhidang berbagai makanan. Di meja itu setiap anggota keluarga boleh menyantap apa saja sebanyak mungkin yang mereka mau. Atau, makan malam di resto mahal. Salah! Anggota keluarga kerajaan Inggris  menikmati diet ketat untuk diri mereka sendiri. Lagi-lagi bukan untuk penampilan, tapi untuk kesehatan.


- Memasak sendiri makan malam untuk keluarga. Carolyne Robb, chef Kensington Palace mengatakan bahwa Kate adalah orang biasa. Ia tidak berasal dari keluarga kerajaan, kehidupan sebelumnya sangat biasa. Sekarang pun sebagai pendamping pewaris tahta kerajaan Inggris, ia tidak berubah. Kate sering memasak sendiri makanan untuk keluarganya, sementara William  sangat menikmati makan bersama keluarganya di meja dapur. 

Masakan favorit Kate adalah ayam panggang klasik dan kari sayuran dengan quinoa merah. Tahun ini, diet yang sedang menjadi tren adalah diet rawfood dan Kate menjalani diet rawfood. Namun dikabarkan, ia juga menjalani clean eating. (IR)

 

 



Artikel Rekomendasi