Ibu Bekerja Bisa Sukses Memberikan ASI

 

foto: shutterstock


Jumlah ASI berkurang sebelum lulus ASI eksklusif, kerap menjadi ‘hantu’ para ibu bekerja.
 
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik bagi bayi. Pada setiap tetes ASI terkandung berbagai zat penangkal virus, infeksi dan antibodi bagi si kecil. Dengan memberikan ASI, bayi terhindar dari berbagai  penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan, hingga gangguan mental di kemudian hari.

Sementara bagi Ibu, dengan memberikan ASI dapat mencegah Ibu dari kanker payudara, diabetes, obesitas serta depresi pascamelahirkan. 
Keunggulan ASI lainnya adalah sifatnya yang dinamis, mengikuti kebutuhan bayi, sehingga ASI diyakini dapat mencegah bayi dari masalah stunting.  
 
Tak heran bila setiap Ibu selalu ingin memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, termasuk ibu bekerja.

Rekomendasi Pemberian ASI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)  merekomendasikan ASI bagi  bayi selama 6 bulan pertama tanpa suplementasi minuman atau makanan lain. Ini disebut ASI eksklusif, lantaran selama periode itu bayi tidak diperbolehkan makan atau minum selain ASI. Setelah bayi berusia 6 bulan, ibu mulai mengenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). ASI masih tetap diberikan sampai anak berusia 2 tahun.

Selama masa pemberian ASI eksklusif, ada ibu yang berhasil memberikan hingga bayi berusia 6 bulan.  Namun, ada juga yang hanya bertahan 3 bulan lalu beralih pada susu formula. Penyebabnya bisa karena kurangnya support system atau ibu tertekan dengan jumlah ASI yang sedikit.

Karena itu, seorang ibu - apapun  pekerjaannya penting mengetahui tentang manajemen laktasi. Bagi ibu bekerja, hal ini akan memudahkan pemberian ASI di saat ibu tidak bersama bayi.

Sementara, ibu yang tidak bekerja di luar rumah pun tetap perlu memerah ASI. Apalagi jika produksinya berlimpah yang jika tidak diperah akan menyebabkan payudara bengkak dan ibu mengalami demam.
 
 
Perlengkapan yang harus dimiliki ibu bekerja untuk memerah ASI di tempat kerja:


- Pompa ASI manual atau elektrik. Bila ibu lebih nyaman memerah ASI dengan jari, tidak masalah.

- Botol kaca untuk menyimpan ASIP di freezer, atau kantong-kantong plastik.

- Cooler bag atau tas yang sudah dilengkapi dengan jelly pendingin untuk mendinginkan ASIPerah selama dalam perjalanan pulang.

- Nursing approne untuk menutupi bagian dada ibu selama memerah ASI.

- Sabun cair foodgrade untuk mencuci pompa ASI dan botol penampung ASI.

Ada tiga tahapan dalam manajemen laktasi, yaitu:

1. Memerah
Sebelum ibu melahirkan, sebaiknya sudah mengetahui teknik memerah ASI secara manual atau dengan jari. Cara ini terbilang sederhana, tidak menimbulkan rasa sakit, dan hasilnya pun bisa banyak.

Sebelum memerah, kenakan masker, cuci tangan menggunakan sabun, kemudian keringkan dengan lap yang bersih atau serbet kertas. Jika payudara bengkak dan ASI sulit keluar, kompres daerah sekitar payudara menggunakan handuk hangat.

Cara lain untuk memerah ASI yaitu menggunakan pompa ASI. Ada yang manual, ada juga yang elektrik. Saat ini sudah banyak dijual pompa ASI elektrik, sehingga memudahkan ibu dalam memerah ASI.

2. Menyimpan
ASI dapat disimpan dengan kantong plastik khusus ASI food grade, botol dari kaca bening, dan botol plastik yang bebas Bisphenol-A (BPA). Sebaiknya tidak menggunakan botol warna-warni, karena zat pewarnanya rentan masuk ke dalam cairan ASI.

Pada setiap kemasan, berilah tanggal kapan memerah dan kapan masuk ke dalam freezer. Gunakan stok yang lebih dulu dimasukkan ke freezer atau First In First Out (FIFO).
 
Lama Penyimpanan ASI Perah


- ASIP segar maksimal 8 jam di ruangan ber-AC atau 4 jam di ruangan non-AC.

- ASIP beku yang telah dicairkan maksimal 4 jam.

- ASIP dalam kulkas maksimal 3 hari.

- ASIP dalam freezer (1 pintu) 2 minggu.

- ASIP dalam freezer (2 pintu) 4 bulan.

- Sebelum ASIP dimasukkan ke freezer untuk dibekukan, ASIP ditaruh terlebih dahulu di kulkas bagian bawah.

3. Memberikan ASI
Pada saat pemberian ASI pada bayi,  ASIP tidak boleh langsung dipanaskan. Taruh kantung/botol ASI di dalam air dingin, kemudian pelan-pelan beri air hangat.

Jika ASI beku, taruh di kulkas bagian bawah semalaman agar mencair. Kemudian, ASI dihangatkan dengan cara ditaruh di mangkuk berisi air hangat.

Saat Bunda memberikan ASIP, sebaiknya disuapi pakai sendok dan cangkir. Karena, jika bayi terbiasa minum ASIP dari botol, ia akan mengalami bingung puting. Kondisi ini ditandai dengan bayi yang menolak menyusu langsung dari payudara ibu, karena ia terbiasa minum dari botol.

Bila ASI mulai seret


ASI mengandung makronutrien, yaitu lemak, protein, dan karbohidrat. Selain itu ASI mengandung mikronutrien yaitu berbagai vitamin. Komponen bioaktif di dalam ASI penting untuk membangun sistem imun dan pertumbuhan bayi.
 
Kualitas ASI sangat ditentukan oleh gizi yang dikonsumsi ibu sejak masa kehamilan sampai selama masa menyusui.  Namun kuantitas ASI tidak melulu dipengaruhi oleh faktor internal. Faktor eksternal yaitu hal-hal di luar tubuh ibu juga ikut berpengaruh.
 
Ada beberapa faktor penyebab produksi ASI berkurang:


- Ketika bayi menyusu langsung, perlekatan bayi kurang sehingga payudara tidak benar-benar kosong.

- Grow spurt atau kondisi di mana bayi membutuhkan ASI lebih banyak dari biasa untuk mengejar pertumbuhan.

- Ibu stress karena beban pekerjaan dan ibu kurang tidur.

- Ibu makan tidak teratur, gizi kurang lengkap, dan kurang cairan.

 
Mengetahui berbagai penyebab ASI berkurang penting bagi ibu agar segera mencari solusi. Tidak setiap penyebab dapat diatasi dengan satu cara. Ibu yang stress sebaiknya mengurangi beban pikirannya dengan melakukan relaksasi.
 
Penurunan kuantitas ASI karena ‘masalah teknis’, tentu dapat diatasi secara teknis pula, yaitu dengan memperbaiki perlekatan, dan terus melakukan pengosongan payudara dengan cara memerah.
 
Suplemen pendongkrak ASI, kapan diperlukan?

Payudaraku sudah bener-bener kempes nih.” Bunda yang pernah mengalami hal ini pastilah merasa panik. ASI eksklusif masih 1 bulan lagi, tapi ASIP hasilnya tak pernah mencapai 500 ml sehari. 
 
Sayuran hijau seperti bayam, kale, brokoli, daun katuk dan daun jintan mengandung galaktagog, yaitu senyawa yang mampu merangsang produksi ASI. Makanan ibu menysui sebaiknya mengandung senyawa galaktagog. Tapi, tuntutan dunia kerja terkadang membuat ibu menunda makan, atau tidak memerhatikan pola makan gizi seimbang. Nasehat dari orang-orang untuk makan ini – itu, kerap terlewat.
 
Sejak zaman nenek moyang, tanaman katuk yang memiliki nama Latin Sauropus androgynus ini telah digunakan sebagai ramuan alami untuk merangsang keluarnya ASI. Selain katuk, ada juga daun torbangun (Coleus amboinicus Lour). Meski namanya cukup asing, daun torbangun telah ratusan tahun dikenal sebagai stimulan ASI. Menurut riset, setelah mengonsumsi ekstrak daun torbangun, produksi ASI meningkat sebesar 65 persen.

Satu lagi makanan pelancar ASI yaitu ikan gabus atau Chana striata atau snakehead fish. Mengonsumsi ikan gabus ternyata dapat merangsang hormon prolactin dan oxytocyn, sehingga produksi ASI meningkat. Ikan gabus juga mengandung striatin yang membantu mempercepat proses penyembuhan luka setelah operasi sesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan ibu pascamelahirkan.
  
HerbaAsimor merupakan ramuan herbal dengan kandungan ekstrak daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus yang diproses secara modern untuk memperlancar ASI.Bunda tak perlu khawatir stok ASIP berkurang. HerbaAsimor membantu merangsang hormon prolaktin, sehingga ASI kembali berproduksi. 

Survei kepada pelanggan menunjukkan bahwa setelah  mengonsumsi HerbaAsimor, terjadi peningkatan ASI pada hari ke 2 - 3. Volume ASI juga bertambah pada minggu ke-2, disertai naiknya frekuensi memompa ASI, dan tingkat keseringan pipis bayi menjadi meningkat yang mengindikasikan bayi memeroleh banyak ASI.

HerbaAsimor berbentuk kaplet selaput yang mengandung ekstrak herbal katuk dan torbangun 300 mg, dan fraksi ikan gabus 30 mg. Dengan HerbaAsimor ini, tentunya bususui dapat dengan mudah memeroleh ASI booster yang praktis dan tak ribet.


Beli di 
Shopee
Tokopedia

 


Webtorial
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Daun Katuk Untuk Produksi ASI

Daun katuk dengan kandungan laktagagumnya (zat yang dapat meningkatkan dan melancarkan produksi ASI) telah dipakai secara turun temurun untuk membantu meningkatkan produksi ASI. ... read more