Kecepatan Lahir

 

Proses kelahiran setiap bayi berbeda-beda. Ada yang proses kelahirannya cepat dan mudah, namun ada juga yang lama dan sulit. Cepat atau lamanya  proses kelahiran memang sangat sulit diperkirakan. Cari tahu penyebab kelahiran cepat atau lama dan bagaimana calon ibu mengenali dan mendeteksinya sejak  dini.

Bayi lahir cepat dan mudah
Seorang ibu yang sudah pernah melahirkan umumnya akan melahirkan anak berikutnya dengan lebih mudah. Hal ini dikarenakan jalan lahir dan otot rahim sudah cukup lentur. Penyebab lain yang membuat bayi lahir dengan cepat adalah tingginya frekuensi kontraksi. Normalnya, kontraksi kelahiran terjadi setiap 3 sampai 5 menit sekali dan berlangsung selama satu menit. Kontraksi yang berlangsung tanpa jeda dan cukup lama ini, dari pembukaan ke tiga sampai sepuluh memang membuat tidak nyaman ibu hamil. Namun, proses ini justru mempercepat proses persalinan.
Hal lain yang membuat janin lebih cepat dan mudah lahir adalah panggul ibu yang lebar, panjang rahim yang normal (2.5-4 cm) dan didukung dengan posisi kepala janin yang tepat di jalan lahir.

Bayi lahir lama dan sulit
Berdasarkan sebuah penelitian lamanya proses  kelahiran anak pertama memerlukan waktu hingga 20 jam, anak kedua 8 jam, dan anak ke tiga 5 jam. Fase laten atau dimulainya pembukaan dari 0-3 cm biasanya membutuhkan waktu yang lama dan berbeda untuk setiap ibu.  Kontraksi pada fase ini dapat berlangsung 2 hingga 3 hari hingga bayi lahir.  Fase aktif atau dimulainya pembukaan dari 3–10 cm, normalnya berlangsung 1 jam/pertambahan pembukaan.
Proses melahirkan yang paling cepat membutuhkan waktu kurang dari 3 jam dimulai dari pembukaan pertama hingga lahir. Dan kejadian ini hanya dialami oleh 2 dari 100 ibu yang melahirkan menurut  Dr. Waltraut Merz, seorang dokter yang sering diperbantukan untuk kelahiran di Klinik Universitas Bonn, Jerman.
Kesulitan melahirkan umumnya dialami karena faktor anatomi ibu atau posisi janin yang tidak tepat di jalan lahir.

Siapkan sejak awal
Menyiapkan kondisi fisik ibu yang prima sejak awal kehamilan dapat  mempermudah dan mempercepat proses kelahiran. Caranya dengan mengonsumsi makanan bergizi.  Kondisi fisik prima yang meliputi  kecukupan energi, tenaga, kecukupan kalsium dan jumlah oksitosin yang cukup. Oksitosin adalah hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim sehingga mempermudah proses kelahiran. Hormon ini terbentuk melalui konsumsi makanan yang bergizi, begitupun dengan kecukupan kalsium yang banyak berperan pada saat kontraksi otot. Kondisi ibu yang prima juga akan menghindarkan ibu dari kemungkinan pendarahan.
Faktor yang mempersulit proses kelahiran seperti panggul sempit, posisi janin tidak di leher rahim, dan leher rahim yang panjang memang tidak dapat dihindari. Namun Anda bisa melakukan persiapan sebelum melahirkan agar kelak Anda siap dengan segala kemungkinan saat proses melahirkan. Cara yang bisa Anda lakukan antara lain dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sehingga dapat diketahui apakah kelak ibu dapat melahirkan normal atau perlu tindakan dokter.

Persalinan lambat dan perkembangan bayi
Cepat dan lama masa kontraksi yang dialami oleh setiap ibu berbeda-beda. Tapi, ketika kontraksi sudah mencapai pembukaan 10 cm, waktu yang di memiliki untuk proses melahirkan janin dari rahim maksimal dua jam. Jika lebih dari itu dikhawatirkan asupan oksigen ke otak bayi berkurang sehingga dapat  menyebabkan kecacatan yang serius. 20% kasus cerebral palsy atau cedera otak pada bayi disebabkan karena kekurangan oksigen.

Tindakan saat proses kelahiran lama
Dokter akan melakukan tindakan jika proses persalinan membahayakan ibu dan janin, dan berlangsung sangat lama. Tindakan yang dilakukan dokter berbeda-beda tergantung pada kasus kesulitan yang dialami ibu. Beberapa tindakan medis yang dilakukan dokter adalah:
1. Induksi
Jika setelah pembukaan di atas 3 cm, selama 2 x 4 jam, kontraksi tidak mengalami peningkatan maka, dokter akan melakukan induksi agar proses kontraksi berjalan normal sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan lancar.

2. Forcep atau vakum
Dilakukan jika mulut rahim sudah terbuka penuh namun janin tidak juga keluar karena ukuran bayi terlalu besar. Hal ini menyebabkan janin tertahan di bagian panggul sehingga ibu kekurangan tenaga untuk mengejan.

3. Episiotomi
Episiotomi adalah membuat sayatan kecil di mulut vagina jika mulut vagina tidak bisa meregang dengan sendirinya. Mulut rahim yang tidak dapat meregang berisiko mengakibatkan robekan parah di area vagina. Tindakan ini juga dilakukan jika kelahiran membutuhkan bantuan alat vakum atau forcep.

4. Operasi Sesar
Operasi ini dilakukan jika saat kontraksi berlangsung detak jantung janin melemah. Selain itu jika terjadi pendarahan pada ibu atau ketuban sudah pecah terlebih dahulu dan setelah 20 jam dari awal pembukaan belum sampai 10 cm, maka operasi sesar harus disegerakan.

KONSULTASI: DR. SRI PUDYASTUTI, SpOG, KFM, DOKTER SPESIALIS FETOMATERNAL, DI RSIA HERMINA JATINEGARA, JAKARTA.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Obat Pereda Sakit Saat Melahirkan

Jujur saja, melahirkan memang sakit, karena ada aktivitas besar tubuh untuk mengeluarkan bayi. Tapi ada gas etonox, epidural, ILA, untuk kurangi rasa sakitnya. Silakan dipilih!... read more