Kembar 10, Mungkinkah Bayi Bertahan Hidup

 

Foto: shutterstock

Gosiame Sithole (37)  – wanita asal Pretoria, Afrika Selatan dikabarkan melahirkan bayi kembar 10. Dikabarkan, ia melahirkan 5 bayinya secara normal dan 5 lainnya secara sesar dengan usia kehamilan 29 minggu.
 
Sayangnya sampai hari kelima sejak pertama kali berita ini dilansir oleh BBC, baik dokter maupun rumah sakit yang menolong proses persalinannya juga tidak mengabarkan adanya pasien yang telah melahirkan bayi kembar 10.
 
Bayi kembar umumnya lahir kurang bulan, atau preterm.  Mengutip Mayo Clinic, kemampuan bayi prematur bertahan hidup sangat tergantung seberapa awal ia lahir.

- Extremely preterm, yaitu kurang dari 25 minggu
- Very premature yaitu kurang dari 32 minggu
- Moderate preterm, yaitu 32 – 34 minggu
- Late preterm yaitu usia kehamilan 34 – 36 minggu

 
Bayi yang lahir dalam rentang usia 28 – 31 minggu memiliki kemungkinan bertahan hidup sebesar 90 sampai 95 persen. Jika betul bayi-bayi yang dilahirkan oleh Gosiame berusia 29 minggu, kemungkinan mereka bertahan hidup cukup besar. Meski begitu ada faktor lain yang memengaruhi kemampuan bayi prematur bertahan hidup. Yaitu:
 

- Berat lahir. Berat lahir rendah mengurangi kemungkinan bayi bertahan hidup. Semakin rendah berat lahir, semakin tinggi risiko bayi terkena penyakit.

- Komplikasi kehamilan ibu seperti plasenta lepas atau terlilit tali pusar, memperkecil kemungkinan bertahan hidup.

- Pemberian steroid atau hormon sintetis yang menyerupai hormon alami yang dapat membantu bayi prematur bertahan hidup. Steroid digunakan untuk membantu mempercepat pematangan paru-paru. Pada usia kehamilan mulai 23  sampai 34 minggu hormon ini disuntikkan pada ibu untuk mengurangi risiko penyakit paru-paru dan kematian bayi.
IR

 



Artikel Rekomendasi