Pre-Eklamspsia dan Eklampsia Bisa Terjadi Paska Bersalin

 

Pre-eklampsia dan eklampsia masih bisa terjadi setelah persalinan. Risiko terjadi pre-eklampsia masih cukup tinggi selama 28 hari setelah hari-H persalinan berlalu.

Selama ini, banyak yang menganggap pre-eklampsia dan eklampsia hanya terjadi pada masa kehamilan. Begitu proses persalinan berlalu, risiko pre-eklampsia atau eklampsia pun hilang. Kenyataannya, hasil riset Dr. Mark C. Chames, dokter kandungan dari Central Baptist Hospital, Kentucky, Amerika Serikat, 67% kasus pre-eklampsia memang terjadi selama masa kehamilan atau sebelum kelahiran. Selebihnya, 33% kasus terjadi setelah proses persalinan dan 79% di antaranya terjadi 48 jam setelah melahirkan. Risiko terjadi pre-eklampsia masih cukup tinggi selama 28 hari setelah hari-H persalinan berlalu.

Diawali hipertensi. Pre-eklampsia pasca persalinan (postpartum pre-eclampsia) biasanya ditandai dengan gejala mirip dengan pre-eklampsia pada masa hamil. Di antaranya, tekanan darah meningkat (hipertensi), pusing dan kejang, penglihatan terganggu (pandangan menjadi kabur), sakit perut, pembengkakan terutama pada kaki, merasa cepat lelah, serta nyeri otot atau persendian.
 
Masih misteri. Hingga kini, penyebab postpartum pre-eclampsia belum diketahui pasti. Namun, beberapa ahli menduga sejumlah faktor pemicu, antara lain penurunan volume cairan intravaskuler, faktor genetik, pola makan kurang baik, defisiensi vitamin, misalnya vitamin A, dan penolakan sistem imun dari plasenta oleh tubuh ibu. Meski faktor penyebab pasti belum diketahui, tetapi standar cara penanganan yang dilakukan di seluruh dunia relatif hampir sama. Yaitu, dengan memberikan obat yang sama dengan penanganan pada pre-eklampsia maupun eklampsia pada kehamilan. Jenis-jenis obat yang digunakan antara lain magnesium sulfat yang diberikan secara suntik (intra vena) dan benzodiazepine untuk mengatasi gejala kejang. Sementara untuk menurunkan tekanan darah, biasanya diberikan suntikan labelatol, nicardipine, nifedipine, atau hidralazin.

Kiat Pencegahan
  • Periksa tekanan darah secara rutin selama masa hamil dan setelah bersalin.
  • Patuhi saran dokter kandungan Anda. Jika ada hal-hal yang ingin Anda ketahui di masa kehamilan dan pasca melahirkan, buat daftar pertanyaan dan tanyakan pada dokter saat periksa.
  • Jaga kenaikan berat badan selama kehamilan.
  • Terapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, sehingga semua kebutuhan vitamin dan mineral terpenuhi.
Baca juga:
Mengurangi Resiko Preeklampsia























































 



Artikel Rekomendasi

post4

Obat Pereda Sakit Saat Melahirkan

Jujur saja, melahirkan memang sakit, karena ada aktivitas besar tubuh untuk mengeluarkan bayi. Tapi ada gas etonox, epidural, ILA, untuk kurangi rasa sakitnya. Silakan dipilih!... read more