Rempah Untuk MPASI

 



Ternyata, bayi pun ingin menikmati makanan pendamping ASI (MPASI) yang rasanya enak seperti juga orang dewasa. Dengan rasa yang enak  ia pun makan lahap. Jadi,   kepercayaan bahwa  bayi hanya boleh makan makanan hambar, menurut  Susanna Block,  dokter anak dan pemilik situs World Baby Foods adalah mitos semata. “Tidak ada bukti ilmiahnya,” tegas Susanna. Apalagi, bayi pun sudah mengenal berbagai  rasa karena ibunya mengonsumsi berbagai jenis makanan  melalui ASI yang ia terima. Meskipun rasanya tidak 100% sama, tapi ia bisa merasakannya samar-samar.  

Salah satu cara yang bisa digunakan untuk membuat makanan bayi terasa enak, terlihat bagus dan beraroma memancing selera adalah dengan menambahkan rempah-rempah pada makanannya.   Di beberapa negara yang penduduknya menggemari bumbu seperti Thailand, bayi sudah diberi makanan yang dibubuhi daun serai, di Amerika Latin  diberi jintan dan ketumbar, sedangkan di India,   bayi sudah mengenal kare sejak dini.

Kini, Anda  bisa mulai mengenalkan rempah-rempah khas Indonesia yang biasa Anda bubuhkan ke dalam masakan sehari-hari ke dalam MPASI-nya. Pengenalan bumbu sejak dini ini bisa membantunya terhindar dari picky eater di kemudian hari.  Sebab ia sudah mengenal dan terbiasa dengan beragam rasa. Dengan menambahkan rempah, lidahnya pun  dilatih untuk merasakan makanan dan mengoptimalkan indera pengecapnya.  Menambah rempah-rempah pada makanan  juga bisa meningkatkan selera makannya.

Sebaiknya diberikan…
Tentu saja ketika bayi  sudah mulai menikmati MPASI, di usia 6 bulan ke atas. Namun banyak dokter menyarankan mulai memberikan rempah-rampah  saat bayi berusia 8 bulan. Mulailah dengan membubuhkan sedikit bubuk bawang putih dan bawang merah ke dalam buburnya atau jinten ke dalam sup cekernya.  Kenalkan bumbu itu selama 4 hari berturut-turut untuk melihat adanya reaksi alergi dan gangguan pencernaan atau tidak.  Reaksi ini tentu saja tidak langsung terlihat. Jika warna poop-nya tak seperti biasa atau teksturnya terlalu cair, itu bisa jadi proses penyesuaian. Namun, jika hal tersebut berlangsung berhari-hari,  bisa jadi si kecil mengalami masalah pencernaan.  Untuk lebih memastikan konsultasikan keadaannya dengan dokter. 
Memberikan bumbu terlalu banyak bisa bedampak pada sistem pencernaannya. Dampak yang pertama kali terlihat adalah si kecil akan muntah dan mencret. Jika ia muntah dalam waktu yang lama, esofagus-nya (saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung)  akan bermasalah. 
 
Hindari memberikan ini…
Cabai dan lada. Meskipun keluarga Anda menggemari rasa pedas, sebaiknya Anda menghindari membubuhkan cabai dan lada ke dalam MPASI. Sebab rempah yang terlalu pedas, menyengat, dan terlalu merangsang inderanya akan membuat selera makanannya terganggu. Baru ketika ia mulai makan makanan keluarga, di usia 1 tahun ke atas, Anda bisa memberinya kesempatan untuk mencoba. Hasilnya tidak akan selalu berhasil, sebab kenyataannya banyak juga orang yang tidak suka pedas. Jangan jadikan lidah Anda sebagai ukuran.

Rempah-rempah adalah…
Berbagai jenis hasi tanaman yang beraroma untuk memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan. Demikian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring.   Selain itu, rempah juga digunakan untuk memberi warna khas pada makanan. Rempah biasanya berbentuk daun, bunga, buah, akar, dan biji. Contohnya adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, daun salam, daun pandan, jahe, pala, ketumbar, dan lada yang semua itu kita kenal dengan istilah bumbu, yang membuat makanan beraroma sedap, berasa lezat dan tampil menarik.

KONSULTASI Dr. dr. HINKY HINDRA SATARI, Sp.A(K), M.Trop.Paed, SPESIALIS ANAK KONSULTAN PENYAKIT TROPIKAL DAN INFEKSI ANAK, RUMAH SAKIT PONDOK INDAH, JAKARTA


 

 



Artikel Rekomendasi