Bekal Mental Jelang Menyusui

 

Foto: Envato


Pertama kali menyusui, bisa nggak ya.... Tak perlu tegang, karena kegagalan menyusui berawal dari rasa tegang dan tidak mampu. 

Buat calon ibu yang baru pertama kali hamil, merasakan kehamilan yang semakin tidak nyaman membuat fokus pada kehamilan. Apakah bayiku akan lahir sempurna? Sakitkah proses bersalin itu? Kebanyakan calon bunda tidak mengkhawatirkan soal setelah melahirkan.  Padahal setelah melahirkan, ada hal lain yang juga tak kalah penting, yaitu menyusui. Banyak hal tak terduga ketika bayi lahir. Kok, ASI tidak langsung keluar? Sudah dua hari kok ASI masih macet?  

Sama seperti menjalani kehamilan, proses menyusui juga butuh kesiapan mental. Rasa tidak nyaman ketika payudara bengkak karena ASI berproduksi terus tapi belum dikeluarkan. Tapi ada juga ibu yang bayinya belum lahirpun ASI sudah merembes keluar. Ini tidak akan menyulitkan ibu ketika bayi lahir. Tapi bukan berarti yang memiliki payudara bengkak tidak akan bisa menyusui. 

Ibu yang memiliki payudara bengkak, tanggapi dengan senang hati ketika perawat mengirimkan bayi ke kamar Anda dan meminta Anda untuk menyusui. Ini sangat penting untuk membuat ASI terangsang keluar. Meski isapan bayi tampak belum berhasil mengeluarkan ASI, minta bayi untuk terus mengisap. Ibu tak perlu tegang, meski rasa tidak nyaman akan bunda rasakan.

Yang Anda butuhkan adalah santai dan merasakan adanya rangsangan yang tepat. Bila ibu merasa tegang, cemas dan khawatir air susunya tidak akan turun dari alveoli (sekelompok bulatan di cabang-cabang saluran air susu) menuju puting. Jadi, tidak sekadar persiapan fisik saja, tapi persiapan mental dan emosional pun tidak boleh diabaikan calon ibu dan pasangannya. Persiapkan sejak dini dalam rangka meraih keberhasilan menyusui.

Perlu percaya diri. Faktor paling penting agar sukses menyusui adalah memupuk rasa percaya diri  ibu bahwa ia pasti bisa menyusui. Itulah sebabnya seorang ibu yang berkeinginan kuat untuk menyusui akan lebih berhasil usahanya ketimbang ibu yang dari semula enggan menyusui bayinya dan kerap cemas tidak menentu.

Hal yang sangat positif jika  ibu dan suami membekali diri dengan pengetahuan tentang liku-liku menyusui. Secara psikologis, ibu akan merasa lebih siap dalam melewati masa sulit jika mungkin terjadi pada saat menyusui. 

Dukungan lingkungan. Rasa percaya diri sang ibu akan semakin menebal jika memperoleh dukungan dari suami, keluarga dan lingkungan selama masa kehamilan. Semisal kerap berdiskusi dan tukar pengalaman seputar kehamilan dan menyusui. Sang calon ibu pikirannya akan semakin ringan dan merasa tidak sendiri saat menyongsong masa menyusui.

Bagi calon ayah, wujud dukungan bagi  istri bisa beragam. Semisal mengambilalih pekerjaan rumah tangga saat istrinya kurang enak badan, rajin menemani istri saat konsultasi ke dokter dan bahu-membahu dalam menyiapkan semua keperluan bayi nantinya.

Berbekal kestabilan emosi, rasa percaya diri dan dukungan dari keluarga, sangat besar artinya bagi sang ibu saat menyusui bayinya agar berlangsung dengan lancar.


Direvisi 12/3/22
  

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kebingungan Ibu Baru

Ibu baru menghadapi banyak hal baru. Banyak keputusan harus dibuat berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan bayi. ... read more