Ibu Menyusui Lebih Sensitif

 

Hasil temuan Kim Pilyoung Kim, Doktor Psikologi Perkembangan asal Korea, otak ibu menyusui menunjukkan tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap tangisan bayi, dibandingkan otak ibu yang tidak menyusui.  

Otak pada ibu menyusui menunjukkan aktivitas lebih tinggi di beberapa area yang berhubungan dengan perilaku motherhood, seperti superior frontal gyrus, striatum dan amygdala. Area tersebut  memproses informasi dan memberikan perintah apa yang harus dilakukan seorang ibu menyusui, secara lebih intens.  Output dari perubahan kondisi otak tersebut adalah:
  • Ibu ASI lebih sigap merespon bayinya yang menangis dari pada ibu yang tidak menyusui.
  • Ibu ASI  lebih mudah memahami perasaan bayinya daripada ibu yang tidak menyusui.
  • Ibu ASI lebih mengerti bagaimana bereaksi terhadap tangisan bayi, daripada ibu yang tidak menyusui.
Kim, yang meneliti para ibu dan bayinya, memperkuat hasil penelitiannya dengan pemeriksaan scan kepala MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau pencitraan resonansi magnetik pada tiap-tiap ibu.  Dari hasil pemeriksaan itu memang terlihat berkembangnya beberapa area otak seorang ibu beberapa bulan setelah melahirkan.

Area-area ini digunakan ibu untuk menanggapi tangisan dan bau bayi. “Jadi yakinlah bahwa kecerdasan Anda bukannya berkurang  setelah melahirkan. Otak Anda hanya sedang dalam pengaturan ulang. Ia berkembang dan memberi ruangan-ruangan baru terhadap kehidupan baru Anda sebagai seorang bunda”, ujar Kim, yang hasil penelitiannya diterbitkan April 2011 di sebuah jurnal psikologi anak dan psikiatri. (ME)

Baca juga:
Ibu Menyusui Lebih Agresif

 



Artikel Rekomendasi

post4

10 Tantangan Bagi Ibu Baru

Bagi sebagian wanita menjadi ibu baru merupakan anugerah terindah. Namun tidak semua memahami tantangan menjadi ibu baru, kira-kira apa saja sih? Yuk simak artikel ini!... read more