Yang Dikhawatirkan Ibu Baru Soal Bayinya

 

Foto: shutterstock



Mencelakai bayi, menempati urutan pertama kekhawatiran ibu baru saat membawa bayi pulang ke rumah.

 

Tubuhnya yang sangat mungil, rapuh, dan tampak mudah terluka. Menggendong bayinya pertama kali, menakutkan buat ibu baru karena rasanya tulang belulang bayi mudah patah bila salah dalam memperlakukannya. 

 

Ditambah kelelahan di minggu-minggu pertama merawat, mengasuh dan menyusui bayi, ketakutan ibu kian bertambah. Apakah sudah meletakkan bayi di tempat tidurnya dengan benar, ataukah lupa, lalu menggelinding jatuh dari tempat tidur? 

 

Bunda, ketakutan dan kekhawatiran itu wajar, kok. Tidak ada manusia sempurna, demikian juga menjadi ibu. Dan kesempurnaan itu tidak seharusnya menjadi tujuan. Terima saja perasaan Anda. Peran baru menjadi ibu memang membingungkan. 

 

Mengapa ibu baru banyak khawatir? 

Bayi memang rentan, tapi khawatir berlebihan akan berubah menjadi kecemasan, dan mengarah pada depresi. Kondisi ini tidak hanya mengganggu ibu baru, tetapi juga pasangannya. 

 

Apakah bayi kekenyangan? Mengapa bayi muntah (padahal cuma gumoh), kenapa bayi tiba-tiba menangis keras? Bisa menjadi sumber kekhawatiran ibu. Untuk dapat memahami bayi, diperlukan kesabaran dan kemauan untuk mendengarkan bayi supaya bunda tahu kebutuhannya.

 

Betulkah bayi rapuh?

Kulitnya sensitif, itu betul sekali. Tapi bayi punya banyak refleks yang semuanya berguna untuk bertahan hidup. Yang sangat penting dari bayi adalah tangisnya. Bunda akan mengenali jenis tangisnya; apakah lapar, popoknya kotor, kepanasan, sedih, sakit, stress, atau memang mau rewel. 

 

“Kenyataannya bayi itu lebih tangguh daripada yang tampak. Ditangani dengan normal, bayi tidak akan patah. Dengan menopang kepalanya sampai bayi punya kekuatan leher untuk menopang kepalanya sendiri, kepalanya tidak aka jatuh. Risiko terbesar bayi adalah mati lemas atau terkena infeksi,” kata Wendy Husson, dokter anak di Portland.

 

Jangan terlalu khawatir, karena kekhawatiran bukan kebutuhan bayi untuk tumbuh. Fokus pada apa yang dapat Anda lakukan. 

 

Jadilah orang tua yang responsif. Artinya, setiap saat menanggapi tanda-tanda yang diberikan oleh bayi, biasanya berupa tangisan. Penuhi kebutuhan menyusui, mengganti popok dan pakaiannya, mandi,  menyanyikannya dan menidurkannya. Bahaya terbesar bayi adalah kurang ASI karena bisa dehidrasi. Itu sebabnya penting ngobrol dengan dokter anak, berapa kali sehari bayi harus menyusu, dan berapa jam tidurnya. 

 

Lindungi bayi dari penyakit. Menjaga kebersihan yang mendasar sangat penting. Jaga kesehatan kulit bayi dari ruam dan berbagai gangguan kulit lainnya. Dokter akan memantau tumbuh kembang bayi, sehingga ia akan menyarankan pemeriksaan rutin bayi Anda setiap bulan, selain untuk mendapatkan vaksinasi. 

 

Vaksin tidak menjamin anak tidak terinfeksi. Tetapi jika bayi terinfeksi, tubuhnya sudah membentuk antibodi sehingga dampak dari infeksi tidak sampai mematikan atau menimbulkan kecacatan. 

 

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Cegah penyebaran infeksi, lindungi bayi Anda dari orang-orang yang ingin menciumnya. Pastikan sanak saudara yang ingin menggendong bayi Anda sudah mencuci tangan, dan pakaiannya bersih. 

 

Singkirkan ketakutan ini: 

- Melakukan hal yang tidak tepat. Sebagai ibu baru mungkin Anda merasa terintimidasi bila sering dikoreksi oleh mertua, orang tua atau saudara kandung/ipar soal kesalahan Anda mengurus bayi. Bisikkan afirmasi positif bahwa Anda dapat melakukan yang terbaik untuk bayi. Katakan pada diri sendiri bahwa semua ibu baru melalui proses belajar. Jangan lupa bersikap positif terhadap masukan dari orang-orang di sekitar.
 

- Bayi mati mendadak. Bayi baru terkadang mengalami apnea atau berhenti bernapas. Beberapa riset menyebut, bayi tidur bersama orang tuanya lebih kecil risikonya mengalami kematian mendadak. Bayi disusui setiap 2 jam juga bisa mencegah bayi mati mendadak. 

 

Sadari kekhawatiran Anda sebagai sesuatu yang normal. Tetapi bila Anda mengalami kesulitan tidur karena setiap saat menatap anak Anda lantaran Anda takut dia mati mendadak, sebaiknya Anda mulai mencari orang untuk diajak bicara. Mental Anda harus cukup sehat untuk mengasuh dan merawat bayi. (IR)

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kebingungan Ibu Baru

Ibu baru menghadapi banyak hal baru. Banyak keputusan harus dibuat berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan bayi. ... read more