Perut dan Panggul Nyeri Pascamelahirkan

 

Kehamilan di trimester 3 biasanya menimbulkan  rasa sakit di lutut, pergelangan kaki, pinggang, dan panggul. Tapi ada rasa sakit yang menetap sampai setelah melahirkan. 



"Saya ibu seorang putra berumur 14 bulan. Persalinan saya dulu berlangsung normal. Beberapa bulan terakhir saya merasakan nyeri dan ngilu di panggul saya, perut bagian bawah (daerah rahim). Akhir-akhir ini saya juga mengalami keputihan yang cukup banyak. Pasca melahirkan saya baru mengalami haid 1 kali ketika putra saya berumur 13 bulan. Apakah yang saya alami ini berhubungan dengan kanker rahim atau ada kaitannya dengan yang lain?"

Untuk menjawab pertanyaan itu, beberapa hal ini perlu diketahui oleh dokter:
- Berapa lama ibu menderita nyeri dan ngilu pada panggul?
- Apakah ada keluahan bengkak di perut?
- Apakah ada keluhan pada saat buang air kecil, seperti nyeri, perasaan tidak puas atau rasa panas?
- Apakah ada keluhan nyeri pada perut bawah saat berhubungan dengan suami?
- Apakah ibu memakai alat kontrasepsi? 

Data tersebut penting untuk menentukan diagnosis. "Untuk itu dokter perlu melakukan beberapa pemeriksaan terhadap penderita terutama pemeriksaan dalam untuk menentukan apakah ada infeksi pada mulut rahim dan infeksi panggul lainnya. Karena infeksi ini dapat menimbulkan rasa nyeri seperti yang  dirasakan. Bila infeksi ini tidak diobati, maka dapat menyebabkan kelainan lainnya dan bahkan bisa mengakibatkan suatu proses keganasan (kanker).  Oleh sebab itu sebaiknya ibu yangmengalami nyeri di perut dan pinggul melakukan pemeriksaan kepada dokter ahli, dan bila perlu dilakukan skrining pap smear," kata dr Femmy Zulkarnain, SpOG  
RSIA ANNA
, Bekasi Selatan

 

Jenis nyeri pinggul yang biasa dialami para ibu selama hamil adalah nyeri  panggul bagian depan dan belakang dari ringan sampai berat, dan dapat menyebar sampai paha. Normalnya ini akan hilang setelah ibu melahirkan. Tapi ada kasus yang tidak segera hilang sampai beberapa bulan setelah melahirkan. 

 

Pengalaman nyeri panggul pada stiap ibu berbeda, tetapi ada gejala yang bisa dirasakan:

- Nyeri terus menerus di bagian panggul

- Semakin terasa nyeri saat beraktivitas termasuk saat berolah raga

- Nyeri di area kemaluan

- Rasa nyeri menembus sampai lower back

 

Tergantung pada penyebab nyeri, Anda mungkin mendengar sendi pinggul Anda berbunyi ‘klik’ atau terasa nyangkut. 

 

Penyebab nyeri panggul adalah hormonal. Selama hamil perubahan hormonal dan ketidakstabilan sendi menyebabkan nyeri pinggul. Kalau nyeri ini berlanjut sampai setelah melahirkan, kemungkinan ada penyebab lain:

- Berkurangnya kekuatan otot di daerah perut dan pinggul. 

- Terjadi robekan labral, yaitu robekan pada tulang rawan yang melapisi bagian dalam soket pinggul tempat kepala tulang paha bersandar. 

- Sindrom piriformis dan hipertiroidism (tingginya hormon tiroid) yang mengakibatkan arthritis. Ini diketahui bisa menyebabkan nyeri pinggul.

Bunda yang mengalami nyeri pinggul sampai pascamelahirkan sebaiknya periksa  ke dokter karena hal ini tidak dapat diatasi sendiri. (ab)


Direvisi 20/7/22

Baca juga
Hamil: Panggul Pegal-pegal
Senam Kegel Sahabat Otot Panggul

 



Artikel Rekomendasi