Tanya: Setelah melahirkan dengan menjalani proses episiotomi (pengguntingan vagina untuk memudahkan persalinan) dan mendapatkan sembilan jahitan, saya berhenti nifas dalam waktu 30 hari setelah persalinan. Setelah seminggu masa nifas usai, saya segera mendapatkan haid lagi, Lamanya, sekitar satu minggu.Begitu masa haid saya selesai, saya segera memasang IUD dan terjadi perdarahan.

Dokter kandungan memberi obat untuk mencegah perdarahan tersebut dan perdarahan itu berhenti dalam waktu sekitar seminggu.Yang menyulitkan, setelah pakai IUD, saya merasakan sakit yang luar biasa setiap kali berhubungan intim.

Mengapa itu terjadi?Normalkah bila setelah terjadi perdarahan sedikit, seminggu kemudian sudah haid kembali? Jadi dalam jangka waktu satu bulan saya mengalami haid sampai dua kali. Apakah haid dalam jangka waktu yang berdekatan ini bisa juga menyebabkan tekanan darah saya menjadi rendah?Tekanan darah saya 100/60 mmHg.

Tanya: Ibu-ibu yang sedang dalam masa laktasi (menyusui), seringkali mengalami haid yang tidak teratur. Ini karena keadaan hormon pengatur haid yang belum stabil karena pengaruh hormon yang merangsang produksi ASI.

Selain itu, pemakaian IUD pada awalnya juga mempunyai efek pada terjadinya perdarahan-perdarahan serupa haid, sehingga kadang-kadang sulit dibedakan antara haid dengan perdarahan akibat IUD tersebut.

Pada pemasangan IUD, rahim berusaha memposisikan IUD tersebut dengan keadaan rongga rahim. Pergeseran IUD inilah yang kadang-kadang menyebabkan perdarahan seperti haid.

Rasa sakit pada saat sanggama bisa disebabkan oleh kontraksi rahim yang hebat (mungkin dengan adanya IUD, rahim menjadi lebih peka pada setiap rangsangan seksual). Namun, sakit pada saat sanggama bisa juga disebabkan oleh adanya cicatrix (luka parut bekas sayatan episiotomi) yang menyempitkan lubang vagina, atau karena adanya infeksi di liang sanggama.

Sebaiknya, Anda datang memeriksakan diri ke dokter Anda lagi. Apalagi, jika rasa sakit yang dirasakan memang sangat mengganggu.

dr. Lastiko Bramantyo Sp. OG
POGI Jaya