4 Kunci Sukses Manajemen Laktasi Ibu Bekerja

 


Harus kembali bekerja adalah dilema terbesar para Ibu menyusui. Menjelang berakhirnya cuti melahirkan biasanya akan timbul banyak kekhawatiran seperti, bagaimana bila saat Ibu di kantor, stok ASI perah tidak mencukupi? Atau apakah ASI perah akan tetap terjaga kesegarannya selama Ibu bekerja di kantor?
 
Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi, dr. Mira Febriani Inkiriwang, Sp.A, menjelaskan bahwa pada umumnya bayi usia 3 bulan, perlu  menyusu setiap 3 jam sekali dan membutuhkan ASI sekitar 150 ml, tentunya kebutuhan ini akan bertambah seiring dengan pertumbuhan dan usia anak.
 
Oleh karena itu Bunda sudah harus menyiapkan stok ASI perah setidaknya 1 bulan atau paling cepat 2 minggu sebelum memulai bekerja. Dalam masa ini segala macam bentuk dukungan dari orang terdekat, makanan bergizi, serta rutin menyusui bayi setiap 3 jam sekali adalah kunci yang dapat membantu Bunda untuk meningkatkan produksi ASI.
 
“Beberapa penilitian mengatakan, apabila Bunda sudah menyusui bayi selama 68 hari, maka secara alami, payudara akan memroduksi ASI lebih banyak. Jadi ibu yang sudah mau mulai bekerja harus memiliki pandangan bahwa ASI tidak mungkin akan berkurang, kalau kita disiplin dalam memerah dan menyusui anak secara langsung,” kata dr. Mira, saat menjadi narasumber di Instagram Live ayahbunda yang bertajuk “Cerdas Manajemen ASI Agar Bayi Tetap Kenyang (Ibu di Kantor dan WFH).”

 

Berikut adalah hal yang harus Bunda perhatikan sebelum mulai memerah ASI di kantor:

Tempat Memerah
Beberapa kantor mungkin sudah menyiapkan tempat khusus untuk Ibu memerah ASI, namun apabila di kantor Bunda belum memiliki fasilitas ini, maka Anda bisa memerah ASI di sudut ruangan atau menggunakan apron menyusui. Umumnya Bunda membutuhkan waktu memerah sekitar 5-15 menit dan 20-30 menit untuk mengosongkan payudara Anda.
 
Menyimpan ASI
Untuk menyimpan ASI perah, dokter yang berpraktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi ini menganjurkan para Bunda untuk menggunakan wadah yang keras seperti, plastik atau botol. Bila kantor Bunda tidak menyediakan lemari pendingin, maka Bunda bisa menggunakan cooler bag yang tahan hingga 24 jam. Namun apabila Bunda tidak memiliki cooler bag, penyimpanan ASI perah bisa dibungkus dengan wadah yang agak lembap dan diletakkan disudut ruangan yang tidak terpapar cahaya matahari secara langsung, dengan suhu ruangan 25°C untuk mengunci kesegaran ASI selama 6-8 jam. Jadi tidak ada alasan untuk tidak memerah ASI, ya, Bun.
 
Jika produksi ASI menurun
“ASI setiap harinya diproduksi di dalam payudara kurang lebih 450-1200 ml, dan setiap harinya produksi ini akan berbeda-beda, jadi jangan terlalu khawatir apabila pada hari tertentu produksi ASI Bunda bisa kurang,” lanjutnya.
 
Saat produksi ASI mendadak turun, Bunda harus meninjau kembali apakah sudah menyusui atau memerah sesuai jadwal yang telah ditentukan? ASI tidak akan berkurang, apabila Anda disiplin dalam memerah ASI setiap 3 jam sekali. Jika bunda rutin memerah ASI maka produksi ASI akan bertambah dengan sendirinya.
 
Kenapa tetap harus menyusui secara langsung?
Selama fase menyusui, tubuh Bunda akan sangat membutuhkan hormon prolactin dan oksitosin, 2 hormon ini bekerja untuk memicu produksi ASI di payudara. Saat Bunda menyusui secara langsung, isapan bayi akan merangsang tubuh Bunda untuk menghasilkan kedua hormon tersebut.
 

Baca juga:
10 manfaat menyusui untuk meningkatkan kesehatan bunda

Meski menyusu asi, bayi tetap harus divaksin
Relaktasi, menyusui kembali setelah jeda

Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi