Mengantar 'Bapak' Yudha Kartohadiprodjo Ke Tempat Peristirahatan Terakhir

 


Hari ketiga sejak berpulangnya Yudha Kartohadiprodjo, CEO PT Prana Dinamika Sejahtera yang menaungi Femina, GADIS,  Ayahbunda, dan Parenting Indonesia, keluarga mengadakan ibadah pelepasan dan mengantarnya ke pemakaman. Suasana masih terasa khidmat, dan acara hanya dihadiri sejumlah kecil keluarga dan kerabat, karena kondisi pandemi tidak memungkinkan semua berkumpul bersama. Ibadah pelepasan bagi Yudha dimulai pukul 08.30 di Grand Heaven Funeral House, Jakarta. Setelah itu, jenazah dibawa ke Wisma STA, Tugu, Puncak, untuk dikebumikan di sana.
 
Yudha berpulang pada hari Minggu, 25 Juli 2021, pada pukul 13.30 WIB, karena sakit jantung yang dideritanya. Serangkaian ibadah dilakukan selama 3 hari berturut-turut semenjak kepergiannya. Pada tanggal 26 Juli 2021 telah dilakukan ibadah penghiburan, lalu pada 27 juli 2021 adalah ibadah tutup peti. Ibadah pelepasan dan pemakaman dilakukan di hari ketiga.  Pada momen akhir ibadah pelepasan, Ranita Angkosubroto, istri almarhum dengan tegar menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendoakan keluarga Yudha. Disambung kata perpisahan dari putri dan putra mereka, Ayanna Kartohadiprodjo (8) dan Harianto Kartohadiprodjo (6).
 
He is a great dad. He taught me a lot. Taught me to be kind to my brother and everybody and to be polite. He taught me to take care of my plants and my pets, because life is so precious.” Kalimat ini diucapkan oleh Ayanna, mengenang sang ayah terkasih. Dalam kesedihan yang mendalam, ia tampak berusaha tetap tegar. Dalam masa hidup yang terbilang singkat, Yudha telah mengajarkan banyak hal baik kepada putri dan putranya. 
 
He is the best dad I’ve ever had. Nobody can replace him. I love him so much.”
Pesan singkat si kecil Harianto, yang panggilan sayangnya adalah ‘Harry’, itu mengantar perjalanan menuju Tugu, tempat peristirahatan terakhir keluarga Sutan Takdir Alisjahbana.  Sebuah taman pemakaman yang berada tidak jauh dari rumah peristirahatan keluarga.
 
Tempat pemakaman telah dipersiapkan dengan sempurna. Sebuah tenda besar berwarna putih menaungi kursi-kursi bagi para pelayat. Ratusan bunga dari kerabat, mitra bisnis, dan sahabat, menyambut kehadiran almarhum.

 

Upacara pemakaman dihadiri oleh keluarga  besar Kartohadiprodjo, Alisjahbana, dan Angkosubroto. Doa dan pujian terus dilantunkan saat peti jenazah diturunkan ke liang lahat. Ratusan karangan bunga dari para sahabat, mitra bisnis dan keluarga, menjadi bukti betapa almarhum adalah orang yang sangat dicintai - tak hanya oleh istri dan anak-anaknya tapi juga dicintai banyak orang. Bukti cinta inilah yang membuat hati ibunda – Mirta Kartohadiprodjo, ikhlas melepas kepergian putra sulung yang kehadirannya sangat diharapkan. “Begitu banyaknya orang yang mencintai dia, ini membuat saya dan suami saya merasa bangga, karena kami telah mendidiknya menjadi orang yang baik.”
 
Tidak ada peristiwa yang lebih menyedihkan dibanding saat seorang ibu  harus mengantarkan kepergian anaknya. Yudha yang lahir setelah 7 tahun usia pernikahan Mirta dengan Harjono Kartohadiprodjo, kini harus pergi mendahului mereka. “Selamat jalan anakku…. Selamat jalan…. Engkau sudah melakukan yang terbaik di dunia,” demikian penggalan pesan ibunda kepada almarhum putra yang sangat dibanggakan.
 
Upacara pemakaman berjalan lancar, berakhir tepat pukul 12 siang. Yang berasal dari debu kembali menjadi debu. 'Bapak' Yudha Kartohadiprodjo, may you rest in love. Jiwamu akan menghuni kerajaan surga.
 
Immanuela Rachmani
Foto: Tim Dokumentasi Prana


Baca juga:
Sepenggal Kata Perpisahan untuk Bapak Yudha Kartohadiprodjo
Rest in Love

 
 
 

 

 



Artikel Rekomendasi