Surat Cinta untuk Yudha Kartohadiprodjo

 



Suasana duka dan khidmat menyelimuti rangkaian prosesi ibadah tutup peti bagi Yudha Kartohadiprodjo, pada Selasa, 27 Juli 2021, di Grand Heaven Funeral House, Jakarta. CEO PT Prana Dinamika Sejahtera (Prana Group) yang menaungi Femina, GADIS, Ayahbunda, dan Parenting Indonesia itu berpulang pada hari Minggu, 25 Juli 2021, pukul 13.30, karena sakit jantung yang dideritanya.
 
Istri tercintanya, Ranita Angkosubroto, dengan meneteskan air mata namun penuh ketegaran, membacakan surat perpisahan yang sangat indah dan menyentuh hati.
 
“Yang akan aku rindukan adalah rutinitas di pagi hari, kemunculanmu yang tiba-tiba di kantorku, menggenggam tanganmu… Aku bersyukur kepada Tuhan yang memberikan semua waktu ini bersamamu, selama 14-15 tahun ini. Kita akan merayakan 10 tahun pernikahan kita Januari tahun depan… Tidak cukup waktu untuk kita. Masih banyak hal dan ‘utang’, juga sederet daftar yang harus kita penuhi. Kamu pernah bilang akan membawaku ke Amerika Selatan. Untuk pernikahan 10 tahun kita juga kamu punya janji kepadaku. Tapi kamu tiba-tiba pergi meninggalkanku, dengan sangat cepat. Aku bahkan tidak punya waktu untuk mengatakan selamat tinggal kepadamu. Tapi aku berjanji akan menyimpanmu selamanya di hatiku. Rest in peace… Kamu akhirnya bisa beristirahat dari kehidupan, dari semua beban, stres karena pekerjaanmu, juga penyakit yang ada di tubuhmu. Tuhan akan menjaga kami, Yud, menjaga anak-anakmu… Kami semua akan baik-baik saja. So, rest in peace, and I love you so much. Until death do us part,” kata Ranita.

Kepergian Yudha memang sangat mengejutkan dan menciptakan rasa duka yang sangat dalam. Tidak hanya bagi Ranita, tetapi juga kedua malaikat kecil mereka, Ayanna (8) dan Harianto (6).

Ungkapan cinta yang sangat menyentuh juga dituliskan Ayanna dalam selarik surat. Dalam isak kesedihan, ia membacakan isi surat itu, setelah Ranita mengatakan, “Ini anak-anakmu juga menulis surat untukmu, Yud…”
 
“Aku akan selalu merindukanmu, Papa… Aku akan kangen pagi hari bersamamu. Aku juga akan selalu kangen bilang, ‘Selamat pagi, Papa.’  Aku akan selalu ingat semua yang Papa ajarkan. Aku tahu kamu akan bahagia di surga. I love you, Papa. Aku berjanji akan belajar dengan baik. Aku akan menjadi anak yang kuat, untuk Harry dan Mama. Kamu ayah terbaik di dunia,” kata Ayanna.
Gadis kecil kesayangan papanya ini tidak bisa menahan tangis. Namun, seperti mamanya, dia seperti menemukan kekuatan untuk tegar. “She is his favorite!” gumam Ranita, tentang Ayanna dan Yudha, beberapa waktu sebelum pelaksanaan ibadah. Ketika itu dia sedang sendirian di sisi peti jenazah Yudha, menuliskan surat cintanya, sambil mengenang kembali kehangatan di antara mereka.    

Yudha adalah sosok yang hangat, ekspresif, welas asih, dan dekat dengan kedua anaknya. Surat yang ditulis dan dibacakan Harry pun menjadi refleksi dari semua itu.

I love you, Papa. You are the best dad! Kamu mengajarkanku hal-hal baik. Kamu selalu membantuku mengerjakan PR. Tapi sekarang waktunya Papa beristirahat bersama Tuhan. I love you Papa, I will always remember you,” kata Harry, membacakan suratnya yang dipenuhi coretan-coretan gambar dengan pensil warna itu.

Lalu, Ranita, Ayanna, dan Harry meletakkan surat-surat yang mereka tulis itu ke dalam peti jenazah. Surat-surat cinta itu akan selalu menemani Yudha dalam istirahat abadinya….
 
Gracia Danarti
Foto: Tim Dokumentasi Prana

Baca juga
Sepenggal Kata Perpisahan untuk Bapak Yudha Kartohadiprodjo
Rest in Love

 
 
 

 



Artikel Rekomendasi