Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus Selama COVID-19

 


Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dengan keterbatasan fisik, mental maupun kemampuan otak selama pandemi COVID-19, merupakan tantangan besar yang membutuhkan kekuatan, kerja sama dan kesabaran lebih.

Akibat dari tutupnya sekolah, tempat terapi dan penitipan anak, banyak orangtua dari anak-anak penyandang disabilitas kehilangan dukungan sehari-hari. Hal ini tentunya memberikan banyak tekanan bagi para orangtua karena mereka harus mengambil peran ganda sebagai guru, pengasuh, sekaligus terapis.

Hal pertama yang disarankan oleh Eileen Devine, LCSW, pelatih dukungan perilaku untuk orang tua yang berbasis di Portland, OR, pada orangtua saat mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus adalah memahami bahwa otak anak mereka bekerja secara berbeda dari otak anak-anak lain.

“Orang tua cenderung memandang anak-anak mereka melalui lensa perilaku, mereka mengira anak mereka tidak sopan atau menginginkan segala sesuatu berjalan sesuai keinginan mereka. Padahal otak anak mereka bekerja secara berbeda, misalnya anak-anak dengan autisme atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) mengalami kesulitan ketika diminta untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam rutinitas,” katanya.

Dalam menjalani peran ganda, Bunda harus optimis bahwa Anda dan pasangan dapat melewati waktu yang berat dan tidak pasti ini. Berikut adalah beberapa tip mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus selama pandemi Covid 19.

Percaya pada pengalaman Anda
Gunakan kembali strategi yang pernah berhasil Bunda terapkan saat mengasuh si kecil. Misalnya:

- Menjaga jadwal makan, obat-obatan, olahraga, dan waktu tidur yang konsisten

- Merencanakan transisi bertahap yang sesuai dengan kecepatan anak Anda

- Menggunakan isyarat visual untuk menggambarkan jadwal dan aktivitas

- Menjadwalkan waktu tenang untuk mengurangi masukan sensorik dan menghilangkan stres

- Berikan pujian hangat untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik

- Segera mengoreksi atau mengarahkan perilaku negatif dan menawarkan kesempatan untuk mengulang. 

Bantu anak memahami kondisi pandemi
Berikan pengertian bahwa pandemi Covid-19 adalah alasan mengapa sekolah dan taman bermain yang biasa ia kunjungi terpaksa harus ditutup sementara. Jelaskan juga bahwa kondisi ini mungkin akan berlangsung cukup lama, namun setiap orang bekerja sama untuk menekan penyebabran virus yang membuat orang-orang menjadi sakit.

Setelah memberikan pengertian dasar mengenai coronavirus, ajarkan pada si kecil bahwa ia dapat berpartisipasi dalam melawan virus ini dengan cara mengikuti protokol kesehatan seperti:

- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air, selama 20 detik setiap kali, atau membersihkan tangan dengan pembersih berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol

- Bersin atau batuk ke tisu atau siku yang tertekuk, bukan tangan, dan membuang tisu bekas ke tempat sampah

- Lebih sering tinggal di rumah

- Membantu membersihkan dan mendisinfeksi area yang biasa digunakan di rumah, seperti kenop pintu dan sakelar lampu

- Menghindari sekelompok besar orang

- Menjaga jarak 6 kaki (2 meter) antara mereka dan orang lain di luar rumah

- Melambai atau tersenyum, bukan pelukan, tinju, dan tos

- Mengenakan masker wajah di toko bahan makanan dan di tempat umum lainnya 

Kelola stres
Selama pandemi, semua orang merasakan kesedihan yang sama. Terlebih lagi karena situasi ini mungkin masih akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu penting bagi Anda untuk dapat menemukan cara dalam mengelola stres saat menjalani keseharian selama berkegiatan dari rumah. Mengelola stres dapat membantu Bunda tetap waras dan menghindari rasa kewalahan saat mengasuh anak. Pertimbangkan tips berikut:

- Istirahat. Ingatlah untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Bangun beberapa menit lebih awal untuk menenangkan pikiran Anda. Lakukan peregangan kecil atau atau latihan pernapasan beberapa menit sebelum tidur. Luangkan waktu untuk recharge diri kita dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai.

- Batasi akses ke berita. Mendapatkan info terkekini itu baik. Tetapi informasi yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan tentang wabah ini. Batasi membaca, mendengar atau menonton berita. Juga batasi penggunaan media sosial agar tidak terpapar rumor dan informasi palsu.

- Tetap sehat. Utamakan tidur yang cukup, makan makanan seimbang, dan tetap aktif. Dasar-dasar ini akan membantu Anda mengurangi stres dan memperbaiki kondisi pikiran setiap orang.

- Terhubung dengan orang yang dicintai. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman terdekat melalui telepon atau obrolan video. Atau tulis surat. Mempertahankan dukungan keluarga adalah kunci strategi koping.

- Harus bahagia. Bagikan momen santai dengan keluarga Anda, saat tidak fokus pada pekerjaan atau sekolah. Mainkan game dengan anak, berjalan-jalan disekitar rumah pada pagi atau sore hari, memasak bersama pasangan atau buah hati, dan nikmati malam menonton film di rumah.

- Lepaskan ekspektasi yang tidak masuk akal. Selama pandemi, terimalah bahwa segala sesuatunya tidak selalu berjalan sesuai rencana. Baik Ayah, Bunda dan si kecil bisa melakukan kesalahan. Tidak apa-apa. Tetap positif. Berbaik hati kepada diri sendiri dan ingat bahwa hal terpenting adalah memastikan anak Anda merasa dicintai.

Baca juga:

Tip mengatasi stres karena lelah mengasuh anak
3 kekuatan yang mampu menolong anak dari stres
Anak penyandang autisme juga bisa sukses seperti 5 tokoh ini

Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi