Tahun Baru Imlek, Anak Bisa Belajar Budaya dan Toleransi

 

 
Foto: Pixabay


Hari Raya Lebaran boleh jadi merupakan hari raya terbesar di Indonesia karena memiliki penduduk mayoritas Muslim. Tapi, sebagai negara yang menerima keragaman budaya, Imlek atau Tahun Baru Cina di Indonesia juga dirayakan dengan cara yang tak kalah meriah.
 
Tahun baru Cina adalah momen paling penting dalam kalender Tiongkok. Perayaannya selalu identik dengan warna merah, tarian barongsai dan bagi-bagi angpao. 
 
Pada waktu Imlek, masyarakat Cina melakukan tradisi kumpul keluarga untuk mengucapkan syukur pada leluhur serta berdoa agar diberi kelimpahan rezeki di tahun yang akan dilalui.
 
Selain sebagai hari libur, tahun baru Cina juga bisa menjadi ajang pembelajaran untuk anak. Khususnya belajar dan mengenal keragaman budaya dan tradisi Cina di Indonesia. 
 
Bunda dan Ayah dapat menceritakan apa itu Imlek dan tradisi yang dilakukan masyarakat Cina. Jelaskan juga mengenai sistem kalender, yang mana ada kalender yang penghitungannya didasarkan pada gerak matahari, ada juga yang mengacu pada pergerakan bulan. 
 
Sejumlah atribut Imlek juga bisa dijadikan dongeng bagi anak. Misalnya, kenapa ada barongsai, dari mana asal usul naga, kenapa menyalakan petasan saat Imlek dan lainnya. 
 
Aktivitas ini memancing anak untuk mengembangkan imajinasi yang pada akhirnya memicu minat dan keinginan mereka untuk belajar. Beberapa buku cerita tentang naga dapat Bunda bacakan untuk anak. 
 
Jika memungkinkan, ajak anak menyaksikan meriahnya perayaan Imlek. Jika tak memungkinkan membawanya ke area pecinan, saat ini sudah banyak area publik atau mal yang menggelar acara bertema Imlek, tarian barongsai, dan sebagainya.  
 
Dari momen Imlek, anak juga bisa belajar tentang toleransi dan apresiasi terhadap perbedaan. Anda dapat menceritakan bahwa dalam sebuah 'rumah' besar bernama Indonesia, kita dapat hidup rukun berdampingan dan saling menghargai meski memiliki latar belakang yang berbeda.
 
(Alika Rukhan)

 

 



Artikel Rekomendasi