10 Penyebab Lemak Perut Menetap

 


Foto: Pixabay

 

Setiap perempuan mendambakan memiliki perut rata dengan lingkar pinggang ideal. Namun, Anda merasa perut sulit ‘dikondisikan’ seiring bertambahnya usia dan setelah melahirkan. Artikel berikut akan mengulas 10 penyebab lemak perut tak kunjung menghilang walaupun segala upaya sudah dilakukan. 
 

Mengonsumsi makanan yang salah
Makanan yang tidak sehat adalah pendorong terbesar perut semakin membesar. Terlalu banyak karbohidrat dari tepung dan lemak jahat memicu perut bagian tengah terus mengembang. Sebaiknya konsumsi banyak sayuran, pilih protein tanpa lemak, dan jauhi lemak yang berasal dari daging merah. Pilihlah lemak sehat seperti di dalam ikan, kacang-kacangan, dan alpukat. Bahkan pengurangan karbohidrat, mulai dari biji-bijian, pasta, serta gula, secara bertahap juga bisa membantu.

Makan terlalu banyak
Lemak perut di bawah kulit (disebut subkutan) dan lemak di bawah otot perut Anda dan di sekitar organ vital (disebut visceral) perlu dilepas. Lemak visceral membuat penyakit kardiovaskular dan diabetes lebih mungkin terjadi. Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan banyak lagi. Makan terlalu banyak setidaknya menjadi penyebab lemak di perut. Membatasi porsi makan akan menekan jnumlah lemak visceral Anda.

Kebiasaan merokok
Kita semua tahu bahaya merokok. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa merokok menyebabkan lebih banyak lemak perut. Ya, mungkin alasan ini cukup kuat untuk mencoretnya dari daftar kebiasaan Anda.

Stres berkepanjangan
Ketika hormon stres kortisol menembus tubuh Anda, maka lemak akan tinggal di perut Anda. Olah raga dapat membantu meringankan stres yang Anda derita sekaligus menjaga bentuk tubuh. Bicaralah dengan dokter atau ahli kesehatan mental tentang cara mengatasi stres jika memang dibutuhkan.

Kurang berolahraga
Tidak ada yang mengatakan menghilangkan lemak perut akan mudah. Anda butuh aktivitas fisik sedang seperti berjalan setidaknya 150 menit per minggu, atau jika kuat tingkatkan menjadi berlari selama 75 menit, dan latihan beban setidaknya dua kali seminggu. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai program olah raga apa pun.

Melakukan latihan yang salah
Sit-up tidak cukup untuk menjaga perut tetap rata. Anda juga perlu latihan beban untuk membentuk otot karena lebih banyak otot berarti lebih banyak pembakaran kalori. Jika Anda hanya mampu melakukan satu latihan, pilih aerobik (seperti berjalan atau berlari) yang efektif membakar lemak. Jadikan kebiasaan dan perlahan tingkatkan intensitasnya untuk mendapatkan hasil sesuai keinginan. Apabila Anda makan dengan baik dan berolahraga dengan benar, ingatlah bahwa pakaian Anda akan terasa pas dan sesuai dengan ukuran pinggang ideal. Jika bagian pinggang terasa kurang pas, Anda mungkin telah menggantikanlemak perut dengan otot.

Minuman tidak sehat memenuhi kulkas
Minuman olahraga memiliki banyak gula yang membawa kalori. Jika minum terlalu banyak, maka Anda memicu kenaikan berat badan yang mungkin berakhir di sekitar perut. Kurangi minuman manis dan berkalori tinggi, termasuk minuman berenergi dan soda non-diet.

Kurang minum air putih
Studi menunjukkan bahwa minum lebih banyak air dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Memilih H2O daripada minuman manis berarti lebih sedikit kalori yang membantu mengurangi lemak perut itu. Ini juga satu-satunya minuman yang dapat melembapkan kulit tanpa menambahkan gula atau senyawa lain.

Genetika
Ya, silsilah keluarga Anda memengaruhi peluang obesitas. Namun, masih ada harapan untuk mencapai keseimbangan yang tepat jika Anda menghitung konsumsi kalori yang masuk dengan berapa banyak yang dapat Anda bakar melalui olahraga.

Tidur tidak nyenyak
Serangan lapar di malam hari untuk menjelajahi kulkas adalah pembunuh diet. Tidak hanya itu, jika Anda tidak cukup tidur, maka mendorong produksi hormon stres yang membuat tubuh tetap gemuk. Pelajari kebiasaan tidur yang baik, seperti meletakkan telepon, matikan laptop, pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam, hindari alkohol sebelum tidur, hingga membuat olahraga menjadi rutinitas.

 

 



Artikel Rekomendasi