4 Bahaya Bayi dan Balita Minum Kopi

 


Foto: Pixabay

 
Kebiasaan balita meminum kopi biasanya dipengaruhi oleh perilaku orang tuanya. Jika Ayah dan Bunda senang ngopi, maka si kecil punya ketertarikan untuk ikut mencobanya. Alhasil ia bisa ketagihan kafein yang sebenarnya tidak diperlukan oleh usia dan ukuran tubuhnya. Bahkan American Academy of Pediatrics melarang anak di bawah usia 12 tahun mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein. Berikut 4 bahaya bayi dan balita minum kopi yang harus disadari para orang tua.
 
1/ Menyebabkan kematian
Dilansir dari Verywellfamily.com, berdasarkan penelitan Boston Medical Center di tahun 2015 disebutkan bahwa dosis kopi yang tinggi dapat menyebabkan kejang dan serangan jantung yang berujung pada kematian. Kafein sangat berisiko terhadap kesehatan anak-anak, terutama balita, karena massa tubuhnya lebih kecil dibandingkan orang dewasa dan tubuh mereka belum mampu memproses kafein.
 
2/ Memengaruhi perkembangan otak
Hingga hari ini para peneliti masih menyelidiki efek jangka panjang konsumsi kopi terhadap perkembangan otak balita. Jika satu gelas kopi yang diminum oleh anak usia 2 tahun menyebabkan ia sangat aktif, bagaimana konsekuensi yang akan terjadi apabila kondisi ini berlangsung selama bertahun-tahun? Menurut Nicole Caldwell, asisten profesor pediatri, Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, AS, kafein memengaruhi sistem saraf pusat sebagai stimulan. Otak anak-anak cenderung sedikit lebih sensitif terhadap efek kafein daripada otak orang dewasa. Kafein dapat menyebabkan mereka menjadi hiperaktif, gugup, gelisah, hingga memperburuk masalah perut. Diambil dari artikel Livescience.com, pemerintah Kanada menetapkan asupan maksmimum kafein yang disarankan untuk anak usia 4-6 tahun adalah 45 miligram per hari—seperti jumlah yang ditemukan pada minuman Diet Coke ukuran 12ons.
 
3/ Merusak kerja tubuh
Menurut Marcie Schneider, dokter yang menangani remaja sekaligus mantan anggota komite American Academy of Pediatrics, kafein tidak memiliki nutrisi—bahkan kandungannya buruk! Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengubah suhu tubuh, serta menyebabkan sulit tidur. Pada anak-anak yang mengalami kecemasan, jika sebelumnya dalam kondisi normal masih dapat dikendalikan, namun keberadaan kafein justru meningkatkan level kecemasan.
 
4/ Merangsang obesitas
Ann Condon-Meyers, ahli diet terdaftar di Children's Hospital of Pittsburgh, menambahkan bahwa minuman berkafein tinggi gula dengan nutrisi yang buruk. Mengonsumsi minuman dan makanan manis akan membentuk kebiasaan tidak sehat yang akhirnya menyebabkan obesitas. Jika anak-anak sudah menderita obesitas maka kondisi ini akan mengikutinya hingga masa dewasa. Rugi, kan?
 
 
ALICE LARASATI
 

Baca juga:
Tren Ngopi pada Balita, Amankah?
10 Pantangan Makanan dan Minuman Saat Menyusui

 

 



Artikel Rekomendasi