6 Tips agar Puasa Ramadan Bikin Berat Badan Turun dengan Efektif

 

Foto ilustrasi (Freepik)



Banyak orang menjadikan Ramadan sebagai momen untuk menurunkan berat badan. Puasa selama satu bulan penuh membuat kita harus menahan diri dari mengonsumsi makanan dan minuman mulai fajar hingga magrib. Dengan memperoleh asupan di jam yang terbatas, diharapkan kalori yang masuk pun menjadi berkurang sehingga turun berat badan.
 

Dengan perencanaan yang tepat mengenai nutrisi selama puasa dan disertai olahraga, menurunkan berat badan dengan puasa Ramadan bisa lebih efektif, sehingga mencapai hasil yang optimal. Beberapa tip menurunkan berat badan di bulan Ramadan dari alarabiya.net berikut ini, dapat Anda ikuti.
 

Hidrasi
Hidrasi adalah kunci untuk menurunkan berat badan Ramadan ini. Minum cukup cairan tidak hanya akan mencegah Anda mengalami dehidrasi saat berpuasa, tetapi juga akan mengendalikan keinginan mengonsumsi gula berlebih saat berbuka puasa.

 

Kebutuhan cairan tubuh cukup dua liter atau delapan gelas sehari, dan itu bisa dibagi menjadi:
- dua gelas saat buka puasa
- empat gelas di antara buka puasa dan sahur (tidak lebih dari satu gelas per jam)
- dua gelas saat sahur.


Kontrol makan saat buka puasa
Makan saat buka puasa bukan berarti Anda harus memasukkan semua menu yang tersaji ke dalam tubuh. Buang jauh-jauh pemikiran bahwa buka puasa adalah saat untuk balas dendam karena tidak makan sepanjang hari. Yang perlu Anda lakukan adalah makan seperlunya, seperti Anda makan malam biasa. Ketika Anda merasa kebutuhan nutrisi dan energi sudah terpenuhi, Anda boleh berhenti makan.


 

Foto: Freepik


 

Kurma
Berbuka puasa dengan kurma sangat disarankan, karena kurma merupakan sumber gula yang cepat menggantikan energi tubuh setelah puasa. Satu biji kurma pun cukup karena kandungan gulanya yang tinggi.

 

Kemudian pilihlah sup dalam porsi kecil, seperti sayur dan hindari sup berbasis krim. Lanjutkan dengan salad sayuran campur, namun batasi jumlah minyak zaitun dalam saus hingga 1-2 sendok teh.  Lewati semua makanan pembuka lainnya termasuk yang kaya karbohidrat.
 

Ketika Anda selesai dengan makanan pembuka, beristirahatlah sejenak. Anda boleh solat magrib terlebih dulu. Ini agar sistem pencernaan Anda tidak serta merta dibanjiri oleh makanan berat. 
 

Saat Anda siap untuk melanjutkan makan, Anda boleh mengambil menu hidangan utama, namun hindari makanan yang digoreng. Pastikan menu yang Anda konsumsi bergizi seimbang, yaitu ada karbohidrat dan protein, vitamin dan mineral. Yang paling penting, kendalikan porsi Anda.
 

Jangan lewatkan sahur
Melewatkan sahur akan membuat Anda lebih lapar seharian dan Anda akan makan terlalu banyak saat berbuka puasa.


 

Foto: Freepik


 

Batasi garam selama sahur
Makanan bergaram tinggi akan membuat Anda mudah haus. Jadi Anda disarankan untuk membatasi konsumsi menu yang asin-asin saat sahur. Rekomendasi menu sahur yang dapat Anda ikuti adalah roti gandum (bukan roti putih), dengan protein seperti telur, keju. Kombinasi menu ini akan memastikan Anda memiliki tingkat glukosa yang stabil dalam darah sehingga Anda tidak merasa lapar saat puasa di hari itu.

 

Tetap aktif
Puasa bukan alasan bagi kita untuk tidur sepanjang hari atau malas. Di bulan Ramadan, Anda harus mempertahankan tingkat aktivitas harian seperti biasa sampai batas tertentu, tetapi hindari sinar matahari dan panas di puncaknya.

 

Ingatlah bahwa Anda akan membakar lebih banyak lemak daripada sebelumnya dengan perut kosong. Setelah berbuka puasa, Anda disarankan olahraga selama 30 menit yang bisa Anda lakukan dari rumah seperti burpe, lunges, sit-up dan squat.
 

Hindari makanan bergula
Biasanya ada orang yang meski sudah puasa di siang hari, berat badannya tidak turun. Bisa jadi ini karena ia masih mengonsumsi makanan dan minuman manis saat berbuka puasa secara berlebihan.

 

Ramadhan ini, tantang diri Anda untuk hanya makan gula alami seperti buah-buahan segar, buah-buahan kering, dan madu.
 

Selamat mencoba.



ALI

 



Artikel Rekomendasi