8 Cara Gampang Hindarkan Anak dari Obesitas

 


Foto: Pixabay

Sebagai orangtua tentu kita senang apabila anak-anak punya nafsu makan yang baik—dibandingkan susah makan. Mungkin hampir semua makanan yang si kecil minta akan kita berikan. Tidak heran bila akhirnya pipi anak menjadi semakin tembam dan perutnya pun kian membulat. Tidak mudah memang untuk menyadari bahkan mengakui kalau si kecil sudah kelebihan berat badan. Konsultan Spesialis Anak, Prof Mary Rudolf, menyatakan banyak orang tua tidak tahu kalau anak berusia 10 tahun yang sehat tulang rusuknya harus terlihat jelas—bukannya malah dianggap kurus! Cara tepat memastikan apakah anak Anda tergolong sehat, yaitu melalui pemeriksaan indeks massa tubuh (BMI) untuk melihat proporsi berat badan dengan tinggi badan mereka. Apabila si kecil terdeteksi mengalami obesitas, delapan hal ini bisa Anda lakukan.
 
1. Beri contoh
Dilansir dari www.nhs.uk, para ahli percaya salah satu cara paling ampuh untuk mendorong anak Anda makan dengan baik dan menjadi aktif adalah melalui contoh yang diberikan oleh orangtuanya. Berdasarkan penelitian yang dikutip oleh NHS pada tahun 2009, seorang anak perempuan yang mengalami obesitas di usia delapan tahun risikonya akan meningkat secara signifikan—bahkan mencapai sepuluh kali lipat—jika ibunya juga obesitas. Risiko pada anak laki-laki meningkat enam kali lipat jika ayahnya yang mengalami obesitas. NHS Choices mengungkapkan bahwa segala perubahan pola makan dan gaya hidup jauh lebih mudah diterima anak jika perubahan tersebut juga melibatkan seluruh keluarga. Jadi, biasakanlah makan menu sehat bersama-sama di meja makan serta membatasi minuman manis serta camilan tidak sehat.
 
2. Olahraga teratur
Anak-anak disarankan untuk berolahraga 60 menit sehari, tetapi tidak perlu dilakukan sekaligus. Ini bisa dilakukan beberapa tahap masing-masing dengan durasi 5-10 menit. Ajak anak untuk berjalan kaki atau bersepeda di sore hari atau olahraga apa pun kegiatan yang sedang disukainya. FYI, anak-anak dengan kelebihan berat badan tidak perlu melakukan lebih banyak olah raga daripada anak-anak yang lebih ramping. Pasalnya dengan berat badan ekstra, secara alami mereka akan membakar lebih banyak kalori untuk aktivitas yang sama.
 
3. Konsumsi makanan sehat
Seperti halnya orang dewasa, setiap hari anak-anak harus makan lima porsi atau lebih buah dan sayuran. Tidak ada batasan buah atau sayuran apa yang harus dikonsumsi, yang penting anak menikmati makanannya dan harus bervariasi agar tidak jenuh. Para ahli mengatakan jus buah, jus sayuran, dan smoothie 100% tanpa pemanis hanya boleh dikonsumsi satu kali dalam sehari karena mengandung kadar gula yang tinggi. Bahkan direkomendasikan hanya mengonsumsi tidak lebih dari 150ml sehari atau setara dengan satu gelas kecil. Mengapa? Ketika diblender atau dijus buah akan melepaskan gula alami yang meningkatkan risiko kerusakan gigi, jadi sebaiknya minum jus buah atau smoothie pada waktu makan—dan tidak lupa menggosok gigi.
 
4. Batasi konsumsi gula
NHS menyebutkan setengah dari asupan gula anak didapat dari minuman ringan yang manis dan makanan ringan tidak sehat. Sebagai contoh, satu kaleng coke mengandung sembilan kubus gula di dalamnya. Sementara jumlah maksimum tambahan gula harian untuk anak-anak adalah:
- Usia 4-6 tahun: 5 kubus gula atau 19 gram
- Usia 7-10 tahun:6 kubus gula atau 24 gram
- Lebih dari 11 tahun: 7 kubus gula atau 30 gram
 
5. Porsi makan anak-anak
Para ahli menyarankan anak-anak tidak menggunakan porsi piring ukuran dewasa karena mendorong mereka untuk makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Mulailah makan dengan porsi kecil dan biarkan si kecil meminta lebih banyak jika mereka memang masih lapar. Biarkan anak-anak makan dengan perlahan dan tidak memaksa mereka menghabiskan semua yang ada di piringnya. Hal ini juga akan membantu mengatur waktu makan mereka.
 
6. Lebih banyak tidur
Tidur penting bagi si kecil karena beberapa penelitian telah menunjukkan anak-anak yang tidak memiliki jumlah tidur yang cukup cenderung kelebihan berat badan. Ternyata anak-anak yang kurang tidur di tahun-tahun awal mereka berisiko untuk memiliki BMI lebih tinggi di usia tujuh tahun. Lewat penggunaan fMRI (functional magnetic resonance imaging atau pencitraan resonansi magnetik fungsional), kurang tidur terbukti memengaruhi area otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan kompleks dan respons terhadap penghargaan yang menyebabkan individu menyukai makanan tidak sehat.
 
7. Kurangi gawai
Terlalu banyak duduk dan berbaring terlalu banyak di siang hari membuat si kecil cenderung mengalami kenaikan berat badan. Para ahli pun menyarankan agar anak-anak menonton televisi tidak lebih dari dua jam setiap hari. Sementara begitu masuk kamar tidur, orangtua juga harus mengambil ponsel dari genggaman anak-anak.
 
8. Bicara dan dengarkan
Aisling Pigott, ahli diet anak dan juru bicara British Dietetic Association mengatakan penting mengajak anak-anak berbicara mengenai makanan sebagai hal positif secara terbuka dan jujur.
 
“Hindari menggunakan kata-kata negatif seperti 'gemuk' dan 'jelek' kepada anak-anak Anda. Jangan pula berbicara tentang mengurangi dan melarang makanan tertentu karena itu membuat anak-anak lebih menginginkannya," kata Aisling.


PRIMA SOERATNO


Baca juga:
7 Penyakit Orang Dewasa yang Bisa Dialami Anak (Bagian 1)
Rumus 5210 untuk Tumbuh Kembang Anak

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Buah Pepino, Segar Kaya Manfaat

Bernama asli Solanum muricatum, berasal dari Amerika Selatan. Berkulit licin seperti terong, memiliki daging buah miri melon yang harum, tapi agak keras seperti mentimun. Boleh untuk MPASI.... read more