Air Banjir Dipakai Berenang, Bahaya dan Penyakit Ini Jadi Ancaman

 

Foto: Pixabay


Seiring beredarnya berita tentang banjir Jakarta dan sekitarnya, aktivitas anak-anak yang berenang di air banjir ikut menjadi perhatian. Seolah tak peduli air banjir itu kotor, anak-anak tetap bersenang-senang dan menjadikan genangan banjir itu sarana rekreasi.  
 
Padahal, dampak bahaya dari air banjir tersebut bisa jadi tak sepadan dengan kesenangan yang mereka peroleh. Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), air banjir dapat meningkatkan potensi penularan penyakit menular. 
 
Berikut ini beberapa bahaya air banjir yang seharusnya tidak dijadikan sebagai 'kolam renang' oleh anak. 
 
Limbah Mentah
Air banjir sudah terkontaminasi oleh sampah dan limbah dari selokan yang mengandung kuman atau mikroorganisme penyebab penyakit seperti E-Coli, Giardia, Cryptosporidium, Hepatitis A, kolera, dan banyak lagi. Limbah ini juga kemungkinan tercampur urin dan kotoran, darah dari tampon atau pembalut bekas, dan lainnya. Apa pun yang telah dibuang ke toilet atau ke saluran pembuangan adalah limbah mentah.
 
Gejala awal dari paparan air banjir termasuk sakit perut, masalah usus, sakit kepala dan gejala mirip flu lainnya. 
 
Limbah Berbahaya
Air banjir dapat mengandung ratusan bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, misalnya cairan kendaraan, seperti bahan bakar minyak, oli. Terutama di daerah yang dekat dengan lokasi perindustrian atau manufaktur, limbah yang ada kemungkinan mengandung zat kimia beracun.  
 
Benda Tajam
Air banjir menggerus apa pun yang dilaluinya. Sampah, barang-barang rumah tangga, bahkan mobil sekalipun. Berenang di air banjir tidak disarankan karena kemungkinan terdapat benda-benda tajam seperti pecahan kaca, pisau, besi runcing, ranting dan lainnya. 
 
Penyakit Menular yang Terbawa Air
Banjir berpotensi meningkatkan penularan penyakit menular. Penyakit yang terbawa air, seperti tipus, kolera, leptospirosis, dan hepatitis A. Banjir juga dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi. 
 
Risiko Lain yang Ditimbulkan oleh Banjir
Ini termasuk tenggelam atau cedera. Hipotermia juga bisa terjadi, terutama jika anak terperangkap di air banjir dalam waktu yang lama.

Jadi, Bunda dan Ayah, jangan biarkan anak-anak Anda berenang-renang di air banjir, ya.... 
 
(Alika Rukhan)

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Imbauan IDAI Soal Pneumonia Misterius

Peningkatan kasus pneumonia misterius atau undiagnosed pneumonia yang disebabkan mycoplasma pneumonia di Cina penting dicermati, diwaspadai, dan ditindaklanjuti, namun tidak perlu menimbulkan kepanika... read more