Bantu Anak Mudah Dibangunkan untuk Makan Sahur

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Puasa Ramadan wajib bagi orang dewasa yang mampu. Tapi tidak bagi anak-anak yang belum berusia baligh.

Namun meski anak tak wajib berpuasa, ia sudah bisa dikenalkan dengan konsep puasa sejak usia 4 tahun. Jadi, meski tidak berpuasa sehari penuh, anak mengerti konsep puasa. Ia bisa dilatih untuk memahami bahwa ada jeda waktu tidak diperbolehkan makan dan minum.

Salah satu cara untuk mengenalkan anak pada puasa adalah dengan melibatkan ia dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan puasa. Salah satunya, mengajaknya makan sahur.

Akan tetapi, kendala yang biasanya dihadapi oleh Bunda dan Ayah adalah anak susah dibangunkan untuk makan sahur. Jika anak Bunda juga demikian, psikolog Ayoe Sutomo memberikan beberapa tips yang dapat membantu anak mudah dibangunkan untuk makan sahur. 

Siapkan dulu sebelumnya
Kata Ayoe, anak perlu diberi tahu bahwa satu keluarga akan berpuasa yang didahului dengan makan sahur pada dini harinya. 

"Sejak malam sebelumnya, anak sudah diajak ngobrol, ditanya mau dibuatkan menu apa, atau dilibatkan untuk menyiapkan makan sahur bersama," kata Ayoe di acara virtual #MomenNutella Rayakan Kebersamaan Keluarga di Bulan Ramadan, Rabu, 7 April 2021. 

Cerita tentang Ramadan
Agar anak lebih mudah diajak sahur, ia juga perlu diceritakan tentang Ramadan. Namun dalam nuansa yang menyenangkan. 

"Yang jelas nuansa tentang puasa dan Ramadan sudah mulai dijelaskan sejak jauh hari. Misalnya, saat malam hari sebelum tidur, ada cerita dulu. Nah, kalau sudah mau masuk Ramadan, mulai cerita-cerita tentang puasa," kata Ayoe. 

"Tapi Ramadan juga harus digambarkan sebagai situasi yang menyenangkan, misalnya nanti bisa ibadah bareng, buka puasa bareng, bisa dapat pahala," sambungnya. 



ALI


 

 



Artikel Rekomendasi