Bisakah Pasta Menjadi Pengganti Nasi?

 

Pixabay


Bicara tentang pasta, tidak terpisahkan dari negara Italia. Banyak yang menyebutkan, dari Italia-lah pasta ini pertama kali dipopulerkan. Kata ‘pasta’, dipercaya berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pastos’ yang berarti adonan. Dalam cerita mitologi Yunani kuno disebutkan Dewa Vulcan membuat adonan tipis dari gandum untuk dibagikan ke orang-orang sebagai makanan. Lalu, pasta sampai ke Italia karena dibawa oleh Marco Polo, setelah kunjungannya ke China (tahun 1295). Ini teori populer yang diterbitkan oleh Journal Macaroni. Tapi beredar pula teori bahwa orang Timur Tengah yang membawa pasta ke Italia. Sedangkan di Indonesia sendiri, pasta dibawa oleh para bangsawan Belanda.

Adonan pasta terbuat dari tepung semolina (sejenis butiran endosperm atau lapisan biji bagian dalam sebuah gandum dari varietas durum), telur, dan air, sehingga tinggi kandungan protein dan gluten. Kandungan protein 100 gram makaroni setara dengan 1 potong ayam bagian dada. Pasta juga kaya karbohidrat dan rendah lemak. Hal ini juga yang membuat pasta menjadi salah satu sumber karbohidrat bagi masyarakat Italia. Agar masakan pasta lebih kaya gizi, banyak dari mereka yang menambahkan sayuran, seperti tomat, bayam, jamur, brokoli, atau terung. Berbagai protein seperti ayam, udang, atau daging, pun kerap ditambahkan. Selain memperkaya gizi, Anda juga turut menambah ‘penampakan’ masakan serta keunikan rasa pasta.

Jadi, bolehkah pasta untuk bayi, balita, dan ibu hamil? Boleh saja, Bunda. Asalkan, mereka tidak alergi gluten dan dimasak sesuai dengan kemampuan mengunyah dan menelan anak. Perhatikan teks - tur masakan, sebab beda usia akan beda tekstur makanan yang bisa mereka makan. Bahkan, dilansir www.happysciencemom.com, disebut-sebut juga kalau pasta, sebagai karbohidrat kompleks mampu meningkatkan level serotonin ke otak, yang bisa membantu anak merasa relaks dan tenang. Belum lagi kandungan lemaknya, yang bisa berfungsi sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K.

Yang perlu Anda perhatikan dalam memasak pasta adalah pilihan saus. Seperti yang sudah dilansir di femina.co.id, Chef Italia, Gianfranco Pirrone, menyatakan bahwa saus adalah bagian terpenting saat membuat sajian pasta. Karena pada sauslah, cita rasa dan keunikan hidangan terbentuk. “Namun, tidak ada batasan dalan memasak pasta. Anda bisa mencampurnya dengan saus apa pun yang disukai, seperti krim, atau bahkan bumbu rendang,” ujar Head Chef Dapur Uji Femina, Naldi Budhyarto, dalam acara Demo Masak Primarasa -Low Cal Pasta, bulan lalu. Jadi, Anda bebas berkreasi dengan pasta Anda!


(NAT/WIT)



Baca Juga:
Buku Resep Pasta Rendah Kalori 
Resep MPASI Favorit Komunitas Ayahbunda 
Eat This, Not That 

 



Artikel Rekomendasi