Cara Minimalkan Risiko Klaster Keluarga

 

foto:shutterstock

Klaster keluarga kian santer diberitakan. Di Bogor, 34,7% kasus COVID-19 berasal dari klaster keluarga. Dari 189 anggota keluarga yang terinfeksi, sebagian besar adalah orang usia lanjut dan anak-anak.
 
Harus kita akui bahwa belakangan aktivitas warga di ruang publik semakin “terbuka”. Sudah banyak warga yang melakukan kunjungan ke keluarga, mengunjungi warga lain, mengadakan arisan, pengajian, atau kegiatan olah raga bersama. Anak-anak pun juga banyak yang bermain di luar tanpa mengikuti protokol Kesehatan. Bahkan, sudah banyak yang berlibur ke tempat yang ramai. Ini semua meningkatkan potensi eksposur COVID-19 di keluarga.
 
Apa lagi, sebagian besar orang merasa bahwa rumah adalah tempat yang paling aman sehingga protokol seperti selalu memakai masker dan menjaga jarak fisik tak berlaku di rumah. Lalu, bagaimana cara menghindari agar tak terjadi klaster keluarga?
 
1. Jaga Jarak
Praktikkan menjaga jarak fisik di rumah, terutama dengan anggota keluarga yang kerap keluar rumah. Bila mungkin, sediakan kamar terpisah bagi anggota keluarga yang harus beraktivitas di luar rumah.
 
2. Kurangi Interaksi
Bila ada anggota keluarga yang aktif berkegiatan  di luar rumah, upayakan untuk mengurangi intensitas interaksi dengan anggota keluarga yang rentan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat jadwal makan di meja makan yang terpisah atau menonton TV di ruang keluarga pada waktu yang berbeda.
 
3. Pakai Masker
Bagi anggota keluarga yang memiliki gejala, pastikan untuk mengenakan masker di dalam rumah.
 
4. Terapkan Tatacara Batuk
Terapkan aturan batuk yakni menutup hidung dan mulut dengan bagian lipatan tangan dan menjauh dari anggota keluarga yang lain. Disinfeksi area yang kira-kira terkena cipratan batuk Anda.
 
5. Disinfeksi Rutin
Pastikan selalu mendisinfeksi permukaan-permukaan yang sering dipegang keluarga seperti gagang pintu, kulkas, pegangan tangga, remote TV dan AC, knop kompor, dan lainnya.
 
6. Atur Sirkulasi Udara
Pastikan vetilasi udara di rumah Anda baik. Buka jendela dan pintu setiap hari agar sirkulasi udara segar baik. Hindari berada di ruangan tertutup secara intens, terutama bagi anggota keluarga yang rentan dan yang sering keluar rumah.
 
Lela Latifa
 
 

 

 



Artikel Rekomendasi