Cara Mudah Mengajarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

 

Foto: shutterstock


Soal hidup bersih dan sehat adalah hal biasa untuk kita– para orang tua. Tapi membiasakannya kepada anak-anak sungguh sangat menantang. Bunda dan Ayah, yuk, hadapi tantangan ini dengan cara yang menyenangkan.

“Membiasakan anak untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dibutuhkan kesabaran dan konsistensi atau rutinitas. Kenapa menjadi sulit, itu karena butuh kesadaran dan kesungguhan akan pentingnya menjaga kesehatan,” kata Anna Surti Ariani, M.Psi, Psikolog Keluarga.

Parenting Indonesia, Ayahbunda, dan SigproCare, produk kebersihan yang terdiri dari Baby & Kids Sanitizer, Antiseptic, Hand Sanitizer, dan Disinfectant, bekerja sama menggelar acara Instagram Live bertema Cara Efektif Ajarkan Anak Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada 4 April 2022 lalu. Instagram Live ini merupakan rangkaian acara KELUARGAKU STAR HUNT – RAMADAN 2022.

KELUARGAKU STAR HUNT – RAMADAN 2022 mencari KELUARGA IDOLA INDONESIA yang akan menginspirasi keluarga muda di Indonesia lainnya, dengan kekompakan dan ikatan kasih sayang dalam keluarga.

Selain Anna Surti Ariani (Nina), juga hadir J. Johanes, Jr., Apt, Apoteker klinik SigproCare sebagai narasumber.

Apa yang dimaksud dengan hidup bersih dan sehat? Johanes yang akrab disapa 'J' itu mengatakan bahwa hidup bersih berkaitan dengan kebersihan lingkungan. “Kalau hidup sehat itu lebih pada hal-hal di dalam diri anak, misalnya tubuh anak punya pertahanan untuk melawan kuman,” kata J.
 
 
Ajarkan Perilaku Baik dengan Fun
 
Perilaku buruk harus dihukum, perilaku baik harus diberi hadiah. Itu yang selama ini kita pahami dalam membentuk perilaku baik pada anak. Pada kesempatan ini, Nina mengatakan ada 3 hal untuk menumbuhkan perilaku pada anak, yaitu:


- Reinforcement atau penguatan. Diberikan kepada anak ketika ia melakukan hal baik seperti mau mandi. “Berikan reinforcement seperti belaian sayang."

Punishment atau hukuman. Misalnya anak tidak mau cuci tangan, dia tidak bisa mendapat kue buatan Bunda. “Tapi punishment tidak terlalu disarankan untuk anak usia dini,” kata Nina.

Shaping atau pembentukan kebiasaan. “Mulai dari yang sederhana. Misalnya, 'Nak, ngelipat selimut itu gini, lho, caranya.' Kalau pembiasaan itu dilatihkan dengan cara yang menyenangkan, akan lebih mudah untuk anak-anak membentuk perilaku itu,” kata Nina.


Mengajarkan anak perilaku baik kerap menimbulkan ketegangan. Anak-anak yang dalam masa suka membantah, terutama, akan mencoba menentang. Bagaimana menanamkan kebiasaan baik kepada anak dengan tetap bisa menjalin bonding? Nina mengatakan bahwa anak perlu diberi pemahaman bahwa semua orang di dalam keluarga melakukan hal yang sama, yaitu menjaga kebersihan dan kesehatan. Lebih penting, anak harus merasakan bahwa hal yang baik itu bisa menyenangkan.


Nina memberikan contoh berikut ini:


1. Menggosok gigi bersama. Bunda dan anak bisa saling menggosokkan gigi. 
2. Pilih disinfektan bersama-sama.
3. Mencuci tangan bersama-sama dengan hand sanitizer sebelum makan.
4. Balapan, siapa yang paling cepat menemukan hand sanitizer di tas masing-masing.
5. 
Menyanyi bersama saat mencuci tangan supaya waktu mencuci tangannya lebih lama. Selama lagu belum selesai, mencuci tangan belum berhenti.
6. 
Memberikan teka-teki sambil membersihkan luka supaya tidak terasa sakitnya.   
 

 
Foto: dok. SigproCare


Selain menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat, tugas penting lain orang tua adalah memilihkan hand sanitizer dan produk pembersih yang aman untuk keluarga. J mengimbau para orang tua agar pandai memilih hand sanitizer yang aman untuk anak-anak.
 
 
Apa kriterianya?
 
- Tidak mengandung alkohol, karena alkohol dapat membuat kulit anak iritasi dan kering.
- Tidak membahayakan kesehatan anak bila tidak sengaja terhirup dan termakan.
- Minim aroma, karena aroma yang menyengat pertanda adanya bahan kimia berbahaya.
- Hati–hati dengan harga murah karena biasanya berisi bahan berbahaya untuk anak. 
 
“HOCl atau Hypochlorous Acid sudah terbukti lewat tes terhadap kuman maupun tes iritasi rongga hidung dan mulut. Tidak menimbulkan iritasi bila terhirup atau termakan,” ujar J yang menjelaskan bahwa SigproCare menggunakan bahan nonalkohol HOCl yang ampuh membunuh kuman dan bakteri.


Menimbulkan Kesadaran, Bukan Ketakutan
 
Tujuan menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat adalah menimbulkan kesadaran pentingnya hidup bersih dan sehat. Menanamkan perilaku dengan cara menakut-nakuti sangat tidak dianjurkan karena akan menimbulkan kecemasan pada anak. “Menurut banyak penelitian, pembiasaan yang dilakukan dengan menyenangkan hasilnya lebih efektif ketimbang dengan menakut-nakuti. Lebih baik membuat anak senang daripada takut,” jelas Nina.

Menjawab pertanyaan Bunda Lia dari Yogyakarta tentang anaknya yang mudah jijik dan takut kotor, Nina mengatakan bahwa ada kemungkinan anak mengalami masalah dengan sensori tertentu. Tapi itu harus dengan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk mengatasi masalah tersebut, Nina menyarankan, “Kenalkan anak pada tekstur, suhu ke area sensori lainnya. Indra kita harus dinetralkan, jangan terlalu atau kurang sensitif.”
 
Ini caranya:
 
1. Bermain pasir kinetik buat anak, lalu ajak anak mencuci tangan.
2. Panjangkan durasi bermain pasir. Bila anak hanya bisa bertahan 1 detik, ajak dia untuk menghitung sampai 3 (detik), lalu diajak mencuci tangan. Dan, seterusnya, sampai durasinya lebih panjang dan anak terbiasa.
 

Nina mengingatkan bahwa cara ini tidak untuk mengajarkan anak senang dengan kotoran. “Ini untuk melatih anak supaya tidak terlalu cemas pada hal-hal yang kotor,” tandas Nina. 
 
Pada kesempatan menjawab pertanyaan audiens, J menjelaskan cara menggunakan disinfektan untuk membersihkan helm yang biasa dipakai oleh anggota keluarga. “Semprot bagian dalam helm, biarkan kering sendiri. Bagian luar kaca helm disemprot, biarkan kering. Untuk bagian kaca dalam, semprot, diamkan selama 5 detik lalu boleh dilap dengan lap kering dan bersih.”
 
J juga mengingatkan bahwa hand sanitizer SigproCare dibuat untuk bayi dan anak-anak, tetapi tidak untuk bayi berusia kurang dari 1 tahun. 
 
 
 
Webtorial
Foto: SigproCare, Shutterstock

 



Artikel Rekomendasi