Cokelat, Mood Booster yang Kaya Antioksidan

 

Foto: Envato


Dalam bentuk camilan atau minuman, cokelat membuat pikiran segar. Kalau anak merengek minta cokelat, bunda tak perlu khawatir giginya rusak.

 

Cokelat berasal dari biji buah kakao. Cokelat yang dijual dan disebut ‘permen coklat’ hanya mengandung 10% kakao, selebihnya susu dan gula. 

 

Dark chocolate atau coklat hitam lebih banyak kandungan kakaonya, yaitu 35 sampai 85%, tidak dicampur susu hanya ditambahkan sedikit gula. Oleh sebab itu rasanya lebih kuat dan pahit.

 

Dalam 100 gr cokelat hitam mengandung:

7 gr protein

100 gr serat

43 gr lemak

46 gr karbohidrat

12 mg zat besi

230 mg magnesium

200 mg fosfor

 

Kandungan lainnya adalah theobromine yaitu zat antiradang yang hanya ada pada tanaman kakao. Kafein, vitamin A, B, E, dan K serta mengandung beberapa jenis antioksidan yang tinggi. 

Dapatkan manfaat kakao yang dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk:

 

Menguatkan daya ingat jangka pendek

Riset terhadap mahasiswa fakultas kedokteran di sebuah perguruan tinggi di Indonesia menemukan bahwa mengonsumsi cokelat dapat menguatkan daya ingat jangka pendek. Kandungan flavanol, kafein dan theobromine  dalam kakao dapat meningkatkan penjalaran sinap antar neuron.  Bila bunda atau ayah mulai gampang lupa, rehat sejenak, nikmati secangkir kopi hangat atau nyamil coklat kakao sesuai selera. 

 

Memperbaiki suasana hati

Cokelat ampuh meredakan stres, mengurangi rasa cemas dan memperbaiki suasana hati. Aromanya yang harum bagai aroma terapi,  dapat menenangkan.   Untuk mengatasi sres di jalanan macet  saat menyetir, bunda atau ayah bisa sambil mengunyah coklat batangan, disarankan dark chocolate. Begitupun ketika di kantor. Anak-anak yang sedang bad mood akan menjadi gembira ketika dibolehkan makan cokelat.  

 

Menjaga kesehatan kulit

Antioksidan membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang mengakibatkan kulit mengalami penuaan dini dan keriput. Cokelat hitam mengandung nutrisi yang berperan dalam pembentukan kolagen. 

 

Kapan anak boleh makan cokelat? Bayi usia kurang dari 1 tahun tidak diperbolehkan mengonsumsi cokelat dalam berbagai bentuk dan jenis. Anak-anak yang lebih besar, umur 3 tahun ke atas umumnya sudah menyukai cokelat batangan yang sudah dicampur susu dan gula. 

 

Apakah cokelat mengakibatkan gigi anak rusak? “Yang merusak gigi itu bukan cokelatnya, tapi karena nggak gosok gigi,” ujar drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, dokter spesialis Kesehatan Gigi Anak dalam sebuah acara Instagram Live di kanal Akademi Keluargaku, @ayahbunda_ berjudul Gigi si Balita, Kamis, 24 Februari 2022. 

 

“Ya kasihan dong, kalau anak nggak boleh makan cokelat. Yang penting setelah makan cokelat gigi anak disikat,” ujar drg. Joshua. Katanya, orang tua bertanggung jawab atas kebersihan dan kesehatan gigi anak sampai anak usia 8 tahun, ketika motorik halusnya sudah terampil menggosok gigi dengan berbagai gerakan. 

 

Tapi, pemberian makanan selingan berupa cokelat untuk anak, tidak menambah gizi apapun. Anak-anak di masa pertumbuhannya memerlukan asupan gizi yang baik. Batasi pemberian cokelat pada anak.  

 



Artikel Rekomendasi