Demam Berdarah Selalu Ada, Waspadai Gejalanya Pada Anak

 

Demam Berdarah Dengue (DBD) marak kembali. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini tak pernah pilih-pilih untuk memangsa korbannya, dari bayi hingga dewasa, bisa saja terserang gigitannya. Untuk itu, waspadai tanda-tanda yang menunjukkan gejala DBD berikut ini:

1. Anak demam tinggi hingga menggigil atau kejang.

2. Anak menderita nyeri kepala, nyeri punggung, nyeri saat menggerakkan bola mata,  atau nyeri pada tungkai dan persendian.

3. Bola mata atau wajah balita kemerahan.

4. Dehidrasi.

5. Lesu, nafsu makan turun dan hanya ingin tidur saja.

6. Kaki anak dingin.

Saat anak mengalami hal tersebut Anda harus langsung memeriksakannya pada dokter. Namun, jangan panik dan tak perlu buru-buru membawanya untuk tes laboratorium di hari pertama.

Tunggu saja 3 hari hingga demamnya turun. Saat itu, pastikan apakah anak kembali aktif atau justeru tak bergairah. Sebab, saat anak mengalami demam berdarah ia akan tetap lemas dan tak nafsu makan walau demamnya turun. Serta, hindari untuk memastikan penyakit ini melalui bintik merah yang muncul di kulit balita Anda.

Saat ini, bintik merah tak lagi menjadi tanda awal dari penyakit demam berdarah, bahkan trombosit yang turun pun tak melulu menjadi pertandanya. Menurut dr. Margareta Komalasari, SpA beberapa penyakit yang disebabkan virus memang dapat menyebabkan turunnya trombosit di dalam darah. "Sehingga, hasilnya tidak valid jika hanya berpatokan pada hal tersebut.  Tetapi, virus lain tidak seekstrem demam berdarah, pastikan melalui tes laboratorium."

Keadaan ekstrem seorang anak yang menderita penyakit DBD dapat dilihat dalam empat tipe (strain), yaitu dengue tipe 1,2,3, dan 4. Namun, di antara keempat tipe ini penderita yang terkena virus tipe 2 dan 3 lah yang paling berbahaya sebab dapat menimbulkan perdarahan.

Dalam keadaan shock (tipe 2 dan 3), trombosit pasien anak bisa turun hingga 10.000 bahkan di bawah jumlah tersebut. Hal yang dapat terjadi pada anak pada keadan ini adalah lesu, pusing dan nyeri yang teramat sangat hingga perdarahan seperti mimisan.

Maka, ada baiknya jika Anda tinggal di daerah padat penduduk, jagalah kebersihan diri dan lingkungan rumah Anda. Sebab, semakin padat penduduk di suatu daerah maka semakin tinggi pula kemungkinan Anda terserang demam berdarah.

Bersihkan tumpukan-tumpukan barang bekas di sekitar rumah dan pastikan tidak ada genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, maka Anda sudah mengurangi risiko terkena demam berdarah.

Konsultasi: dr. Margareta Komalasari, SpA dari RS IBU DAN ANAK KEMANG MEDICAL CARE.

 



Artikel Rekomendasi