Fakta dan Cara Benar Gunakan Hand Sanitizer

 

Foto: Freepik


Begitu Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya pasien positif corona di Indonesia, hand sanitizer menjadi salah satu produk yang diserbu dan harganya naik. Hanya dalam hitungan hari, ia menjadi langka. Bila pun ada penjual yang mengeluarkan hand sanitizer, dalam waktu singkat juga sudah habis, karena banyak orang membeli hand sanitizer dalam jumlah banyak.
 
Hand sanitizer memang punya kelebihan, yakni bisa dibawa ke mana-mana. "Pembersih tangan bisa lebih portabel dan dapat diakses ketika orang sedang bepergian, yang dapat meningkatkan jumlah mereka dapat mendisinfeksi tangan mereka. Ini dapat membantu mengurangi kemungkinan penularan virus,” ujar Neha Nanda, M.D., direktur medis infeksi, pencegahan dan penatalayanan antimikroba Keck Medicine, University of Southern California, AS
 
Sayangnya, menjadi miris ketika belakangan angka pasien positif corona meningkat, fasilitas layanan kesehatan justru mengeluhkan kekurangan logistik di rumah sakit, salah satunya adalah hand sanitizer dengan standar rumah sakit ini, lantaran perilaku panic buying dari orang-orang yang kurang bijak. Padahal ini sangat penting bagi para pengunjung rumah sakit.
 
Sebenarnya, Anda tak perlu terjebak panic buying dengan ikut-ikutan memborong hand sanitizer. Bila masih punya stok sabun, artinya Anda aman. Sebab, berdasarkan studi yang dilakukan oleh American Society for Microbiology, mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun akan lebih efektif daripada setetes gel hand sanitizer.
 
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memaparkan mengapa hand sanitizer tidak lebih efektif dari sabun seperti berikut:
 

Tidak Menghilangkan Semua Jenis KumanHand sanitizer berbasis alkohol memang dapat dengan cepat mengurangi jumlah mikroba di tangan dalam beberapa situasi, tetapi tidak menghilangkan semua jenis kuman. Sabun dan air lebih efektif daripada pembersih tangan untuk menghilangkan beberapa jenis kuman, seperti cryptosporidium, norovirus, dan clostridium difficile yang menyebabkan masalah saluran pencernaan.
 

Tidak untuk Tangan Sangat Kotor atau BerminyakHand sanitizer sebetulnya bekerja baik dalam fungsi klinis seperti rumah sakit, di mana tangan bersentuhan dengan kuman, tetapi umumnya tidak sangat kotor atau berminyak. Akan tetapi, ia tidak efektif digunakan saat tangan terlalu kotor atau berminyak seperti ketika selesai makan, berolahraga, atau berkebun.
 

Tidak Menghilangkan Bahan Kimia BerbahayaHand sanitizer tidak menghilangkan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan logam berat dari tangan.
 

Dapat Mengiritasi Kulit dan Meningkatkan Risiko InfeksiHand sanitizer pada beberapa orang dapat menyebabkan iritasi dan sensitivitas kulit. Terlalu banyak menggunakannya dapat membuat kulit kering dan kehilangan kandungan minyak alaminya. Kondisi kulit yang rusak dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
 

Meninggalkan ResiduHand sanitizer meninggalkan residu licin yang tidak nyaman bagi beberapa orang. Di samping itu, residu kuman mati juga masih bisa menempel di tangan. Sementara, dengan mencuci tangan dengan sabun, maka residu kuman yang mati akan terbawa air.
 
Sebaiknya, Anda hanya menggunakan hand sanitizer bila dalam kondisi tidak bisa menemukan sabun dan air. CDC merekomendasikan penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol minimal 60%. Gunakan dengan cara yang benar, yakni keluarkan ke telapak tangan, lalu gosokkan ke seluruh permukaan tangan, termasuk sela-sela jari, area ujung kuku, punggung tangan, dan pergelangan tangan selama 20 detik. Tunggu hingga kering sebelum menyentuh apa pun.
 
(Lela Latifa)
 

 

 


Topic

#corona #viruscorona #coronavirus #covid19



Artikel Rekomendasi