Hubungan Seks Di Masa Pandemi, Amankah?

 


Berhubungan seksual memang merupakan salah satu cara untuk menjaga kepuasan hubungan sekaligus meningkatkan ikatan emosional suami-istri. Akan tetapi, dr. RA Adaninggar, Sp.PD, akrab disapa dokter Ning, Internist dan Health Educator, dalam Webinar bersama Ayahbunda & Parenting Indonesia, menegaskan bahwa ada protokol yang perlu diketahui pasangan suami-istri agar berhubungan seksual menjadi lebih aman serta meminimalisir transmisi COVID-19 sehingga tidak terjadi klaster keluarga.
 
Apakah berhubungan seksual bisa menularkan COVID-19? COVID-19 tidak dapat ditularkan lewat sperma maupun cairan vagina. Namun, transmisi COVID-19 lewat droplets mungkin terjadi saat kontak fisik yang erat dan aktivitas berciuman.
 
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan sekaligus jawaban seputar berhubungan seks saat pandemi yang dilansir dari Pandemic Talks, platform informasi dan data seputar COVID-19 di Indonesia:
 
BOLEH HUBUNGAN SEKS, DENGAN SYARAT...
 

T: Saya dan pasangan aktif bekerja di lingkungan dengan risiko tinggi terpapar COVID-19. Bolehkah melakukan hubungan seksual?
J: Dr. Ning menjelaskan bahwa idealnya dua orang yang aktif bekerja di luar rumah disediakan tempat tidur yang terpisah di rumah dan menerapkan jaga jarak serta mempersingkat durasi interaksi dengan anggota keluarga lain. Mereka boleh berhubungan seksual dengan syarat kedua pasangan harus dalam kondisi sehat, sudah mandi atau mensterilkan diri sebelum berhubungan, memakai masker, dan menghindari ciuman.
 

T: Saya dan pasangan sama-sama positif COVID-19. Bolehkah melakukan hubungan seksual?
J: Sebaiknya ditunda. Namun, bila sangat ingin melakukannya, keduanya harus dalam kondisi yang sehat, sudah mandi atau mensterilkan diri sebelum berhubungan, memakai masker, dan menghindari ciuman.
 

T: Saya/pasangan sudah sembuh COVID-19. Bolehkah melakukan hubungan seksual?
J: Boleh. Asalkan, sebelum berhubungan seksual, pastikan yang positif COVID-19 sudah menyelesaikan masa isolasi mandiri selama 10 hari serta melewati 3 hari bebas gejala. Kedua pihak juga harus dalam kondisi sehat dan prima. “Lalu bagaimana kalau masih ada batuk? Apakah masih boleh berhubungan?” ujar dr. Ning. Ada yang disebut sebagai long covid, yakni orang yang sudah sembuh masih merasakan beberapa gejala seperti batuk, sesak, atau mudah lelah. Hal ini aman dan tidak menularkan virus.
 
TIDAK BOLEH


T: Saya/pasangan positif COVID-19. Bolehkah melakukan hubungan seksual?
J: Tidak boleh. Jika salah satu pasangan positif COVID-19, baik itu bergejala berat, ringan, atau bahkan tanpa gejala, maka hubungan seksual tidak boleh dilakukan. Sebab, risiko penularannya sangat tinggi.
 

T: Pasangan saya sudah berkontak dengan pasien positif COVID-19. Tapi, ia ragu apakah tertular atau tidak karena tidak melakukan tes. Bolehkah melakukan hubungan seksual?
J: Jangan. Dengan atau tanpa gejala, orang yang sudah berkontak dengan pasien positif COVID-19 sebaiknya melakukan tes swab PCR atau antigen terlebih dahulu. Sebab, pasangan Anda tetap berisiko menularkan pada Anda.
 
Lakukan dengan berhati-hati dan penuhi semua syaratnya karena hubungan seksual memungkinkan terjadinya transmisi dan berisiko menyebabkan klaster keluarga.
 
Lela Latifa

Baca juga:
 


 

 


Topic

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome



Artikel Rekomendasi