Jangan Terpengaruh! Waspada 12 Mitos Keliru Seputar Covid-19

 


Informasi seputar Covid-19 selalu menjadi berita hangat yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas. Kita patut berterima kasih, karena hidup di era digital mempercepat sampainya informasi terkini hanya dengan sekali ‘klik’ saja.

Sayangnya, di tengah kondisi pandemi yang meresahkan banyak orang justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi dengan menyebarkan informasi keliru yang dapat membuat publik bingung dalam mengidentifikasi mana yang mitos dan yang fakta.   

Nah agar kita tidak terpengaruh, simak 12 mitos seputar Covid-19 yang  dilansir oleh tim ayahbunda dari laman WHO (World Health Organization).

- Bisakah Covid-19 ditularkan melalui barang yang diproduksi di negara-negara yang terpapar atau di negara yang penularannya sedang berlangsung?
Meski bisa bertahan di permukaan selama berjam-jam. Banyak faktor yang menyebabkan virus menjadi sulit bertahan seperti, lingkungan, transportasi dan suhu yang bervariasi selama pengiriman. Jika Anda merasa permukaannya mungkin terkontaminasi, bersihkan dengan disinfektan dan cuci tangan Anda setelah menyentuhnya.

- Apakah Covid-19 dapat ditularkan melalui nyamuk?
Belum ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa virus corona baru bisa ditularkan melalui nyamuk. Virus dapat menyebar lewat tetesan dari batuk, bersin, atau air liur pasien.

- Bagaimana kami bisa yakin bahwa pakaian kita tidak menyebarkan virus corona 2019?
Selain mandi setiap hari, Anda juga harus mencuci baju menggunakan deterjen atau sabun dalam air bersuhu 60-90 °C atau tambahkan pemutih. Keringkan pakaiannya di pengering suhu tinggi atau di bawah sinar matahari.

- Bisakah minum alkohol membantu mencegah Covid-19?
Minum alkohol, seperti bir, minuman keras, anggur tidak membantu mencegah virus corona. Anda harus sering mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak terutama dengan mereka yang menunjukkan gejala seperti, demam dan batuk.

 

- Benarkah Covid-19 ditularkan melalui iklim yang dingin dan bukan di iklim panas dan lembap?
Coronavirus 2019 dapat ditularkan dalam segala jenis iklim. Di manapun Anda berada, apapun iklimnya, Anda harus menjaga kebersihan diri, dengan sering mencuci tangan, menutup mulut saat bersin atau batuk, dan memakai masker.

- Bisakah termometer digital  100% efektif dalam mendeteksi pasien Covid-19?
Virus mungkin membutuhkan waktu inkubasi 1-14 hari untuk menyebabkan gejala seperti demam, jadi thermometer digital tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi pasien tanpa gejala.

- Dapatkah lampu UV digunakan untuk disinfektan digunakan membunuh Covid-19 di tubuh kita?
Jangan gunakan bohlam UV di tangan Anda atau apa pun bagian dari tubuh karena Sinar UV berisiko memicu iritasi pada kulit.

- Bolehkah menyemprotkan alkohol atau klorin pada tubuh guna membunuh virus di dalamnya?
Tidak. Selain tidak bisa membunuh virus yang ada di dalam tubuh, alkohol dan klorin dapat merusak pakaian dan jaringan lain seperti mata dan bibir.

- Apakah  makan bawang putih dapat mencegah covid-19?
Meski bawang putih memiliki beberapa sifat anti-mikroba, belum ditemukan bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bawang putih dapat mencegah Covid-19.

- Dapatkah vaksin Pneumonia mencegah Covid19?
Virus ini baru dan berbeda dengan tipe virus lainnya. Oleh karena itu, Covid19 membutuhkan vaksin baru yang dikembangkan secara khusus. Hingga kini tim peneliti dengan dukungan dari WHO,  terus berupaya untuk menemukan vaksin yang tepat.

- Apakah membilas hidung secara teratur dengan larutan garam ampuh mencegah Covid-19?
Bukti menunjukkan bahwa membilas hidung dengan larutan garam dapat membantu untuk kita pulih lebih cepat dari flu biasa, tetapi tidak dapat mencegah penyakit pernapasan menular atau Covid-19.

- Adakah obat yang bisa mencegah dan mengobati Covid-19?
Untuk saat ini, belum ada obat yang dapat mencegah dan mengobati Covid-19. Pasien harus menerima perawatan dari pihak profesional untuk meringankan gejala. Hingga kini, WHO sedang mempercepat penelitian dengan semua mitra untuk aktif pelajari pengobatan penyakit ini.

Baca juga:
Perbedaan reaksi covid-19 pada anak dan orang dewasa

Bolehkah orang dewasa sehat tak divaksin covid-19?
jika kontrasepsi jatuh tempo di masa pandemi covid-19, harus ke dokter?


Debbyani Nurinda
 

 



Artikel Rekomendasi