Jari-jari Sakit? Kenali Gejala Trigger Finger

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Jari-jari tangan yang sering digunakan untuk melakukan pekerjaan dalam waktu yang lama dan berulang, berisiko mengalami trigger finger. Trigger finger adalah suatu kondisi ketidakmampuan untuk meluruskan atau menekuk jari akibat tendon yang terperangkap. 

Trigger finger bisa menimbulkan nyeri pada jari-jari dan jari terasa terkunci atau kaku terutama pada pagi hari. Gejala lainnya, jari seperti mengeluarkan bunyi 'kletek'/'pop' saat ditekuk atau diluruskan, dan membutuhkan bantuan jari lain untuk meluruskan jari yang terkena gejala.

Dokter Spesialis Bedah Ortopedi RS Pondok Indah, dr. Rizky P. Wisnubaroto, Sp.OT menjelaskan, "Jadi pada dasarnya trigger finger itu jari yang terkunci. Biasanya pasien datang, keluhannya jarinya seperti terjepit atau terkunci. Tapi secara umum, trigger finger adalah ketidakmampuan untuk meluruskan jari akibat tendon yang terperangkap," katanya di acara Small Group Media Discussion, Jumat 29 Januari 2021. 

Trigger finger banyak terjadi pada kelompok usia dewasa muda di atas 30 tahun. Orang-orang dengan pekerjaan yang sering menggerakkan jari-jari berisiko tinggi mengalami trigger finger. Misalnya, tukang bangungan. 

"Kalau untuk pekerja yang sehari-harinya mengetik di depan monitor, belum ada penelitiannya, tetapi orang-orang yang bekerja manual labor (pekerja fisik), angka tinggi," kata dr. Rizky. 

Di kalangan masyarakat umum, angka prevalensi trigger finger adalah 2-3 persen, dan kerap dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus (5 kali lebih sering). Perempuan berisiko 2-6 kali lebih tinggi terkena trigger finger dibanding pria.  

dr. Rizky, menambahkan, jari manis dan jari telunjuk paling sering terkena trigger finger. "Kemudian bisa juga terjadi pada lebih dari satu jari. Biasanya ini yang terkena dulu, jari jempol, kemudian jari kedua dan jari ketiga," katanya. 

Menangani trigger finger
Sebelum berobat ke dokter, trigger finger dapat ditangani sendiri terlebih dahulu. Mulai dengan beristirahat atau mengistirahatkan jari-jari yang terkena gejala, lalu memasang splints semacam alat untuk membantu meluruskan jari, kemudian melakukan peregangan tangan atau stretching sendiri.

"Coba dulu di rumah dengan penanganan mandiri, istirahatkan dulu. Kemudian pasang splints, lalu stretching. Splints-nya bisa dilakukan pada malam hari. Supaya pada pagi harinya tidak terlalu menganggu," kata dr. Rizky. 

Trigger finger, kata dr. Rizky, biasanya dapat sembuh sendiri. Namun apabila gejala berkepanjangan, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan.


ALI

 



Artikel Rekomendasi